Siswa SMP Deli Serdang Meninggal Diduga Dihukum 100 Squat Jump karena Tak Hafal Ayat Suci

28 September, 2024
7


Loading...
RSS, siswa SMP di Deli Serdang meninggal diduga usai dihukum 100 kali squat jump. RSS dihukum karena tak hafal ayat kitab suci.
Berita mengenai siswa SMP Deli Serdang yang meninggal dunia diduga akibat hukuman berlebihan seperti 100 squat jump merupakan sebuah kejadian yang sangat memprihatinkan dan menimbulkan banyak pertanyaan terkait praktik disiplin di lingkungan sekolah. Hal ini mencerminkan perlunya perhatian serius terhadap metode pendidikan dan disiplin yang diterapkan kepada siswa. Di satu sisi, disiplin sangat penting untuk mendidik anak, namun di sisi lain, cara-cara yang ekstrem dan berpotensi membahayakan kesehatan fisik dan mental siswa seharusnya tidak bisa diterima. Menurut WHO, anak-anak dan remaja sedang dalam tahap berkembang, baik secara fisik maupun psikologis. Oleh karena itu, perlakuan yang keras dan tidak manusiawi dapat memberikan dampak jangka panjang yang serius, termasuk trauma psikologis. Dalam kasus ini, seharusnya pihak sekolah tidak hanya fokus pada hasil akademis atau ketuntasan hafalan, tetapi juga memperhatikan daya tahan fisik dan mental siswa. Hukuman yang mengenakan fisik, apalagi sampai berujung pada kematian, menunjukkan adanya kegagalan dalam mengelola disiplin dengan baik. Pendidikan seharusnya bersifat membangun dan positif. Menggunakan metode hukuman seperti ini tidak hanya bisa melanggar hak anak, tetapi juga menjadi bentuk kekerasan yang tidak bisa dibenarkan. Orang tua dan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk mendukung sekolah dalam menerapkan metode pendidikan yang lebih manusiawi dan ramah anak. Tentu saja ada baiknya jika ada dialog terbuka antara pihak sekolah dan orang tua mengenai cara-cara mendidik yang bersifat positif dan tidak menyakiti anak. Keberadaan kejadian tragis seperti ini juga menjadi alasan bagi pemerintah dan kementerian pendidikan untuk merevisi dan memperkuat regulasi mengenai perilaku mendidik di sekolah. Fokus pendidikan saat ini harus berpindah dari budaya hukuman ke budaya pengertian dan perkembangan. Program pelatihan untuk guru dan tenaga pendidik mengenai cara mendidik yang lebih baik, tanpa kekerasan, menjadi sangat penting untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan. Akhirnya, setiap pihak harus mengambil tanggung jawab dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perlakuan yang baik terhadap anak dan remaja. Dalam hal ini, mediasi, komunikasi, dan pemahaman adalah kunci utama dalam membentuk generasi mendatang agar lebih cerdas, berdaya, dan sehat. Kejadian ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa setiap tindakan mendidik harus dipikirkan secara matang dan bertanggung jawab demi kesejahteraan anak-anak kita.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment