Siswa Dihukum "Squat Jump" hingga Tewas di Deli Serdang, Kepala SMP Mengaku Kecolongan

30 September, 2024
7


Loading...
Kepala SMP Negeri 1 STM Hilir, Suratman, mengaku kecolongan terkait kasus siswa inisal RSS (14) dihukum squat jump hinga tewas di Deli Serdang.
Berita tentang siswa yang tewas akibat dihukum dengan squat jump di Deli Serdang merupakan sebuah tragedi yang sangat memprihatinkan dan mengundang perhatian banyak pihak. Kasus ini mencerminkan adanya masalah serius dalam pendekatan disiplin yang diterapkan di lingkungan pendidikan. Di saat seharusnya sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar dan berkembang, peristiwa semacam ini menunjukkan adanya pelanggaran terhadap asas perlindungan anak. Pertama-tama, penting untuk menyoroti bagaimana sistem pendidikan harus berorientasi pada pengembangan karakter dan moral siswa, bukan pada kekerasan atau hukuman fisik. Disiplin yang baik seharusnya dilakukan dengan cara-cara yang mendidik dan tidak menyakiti fisik atau mental siswa. Menghukum siswa dengan cara fisik, seperti squat jump yang berlebihan, bukan hanya tidak efektif tetapi juga berisiko menimbulkan dampak jangka panjang bagi kesehatan fisik dan mental mereka. Kedua, tanggung jawab atas kejadian ini tidak hanya berada di tangan guru atau kepala sekolah, tetapi juga mencakup sistem pendidikan secara keseluruhan. Sekolah seharusnya memiliki regulasi dan kebijakan yang jelas mengenai disiplin dan perlindungan siswa. Selain itu, pelatihan bagi pengajar mengenai pendekatan yang lebih tepat dalam mendidik dan mendisiplinkan siswa juga sangat penting. Masyarakat dan orang tua juga perlu berperan aktif dalam mendukung perubahan sistemik yang memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak. Ketiga, penting untuk mendalami penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini. Mengingat bahwa banyak masalah dapat muncul dari sistem kontrol yang tidak memadai, investigasi yang komprehensif diperlukan agar pelaku yang bertanggung jawab dapat ditindak secara hukum. Selain itu, kasus ini harus menjadi pelajaran bagi sekolah lain untuk merevisi kebijakan dan praktik mereka dalam mendisiplinkan siswa. Akhirnya, tragedi seperti ini harus memicu diskusi yang lebih luas tentang bagaimana kita memandang pendidikan dan disiplin. Dengan mengedepankan pendekatan yang lebih humanis dan empatik, diharapkan akan ada pergeseran budaya di sekolah-sekolah agar pengalaman belajar menjadi positif dan tidak trauma bagi siswa. Setiap anak berhak untuk merasa aman, dihargai, dan dididik dengan cara yang mendukung pertumbuhan mereka sebagai individu yang utuh.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment