Sejumlah anggota DPR terpilih periode 2024-2029 yang akan dilantik hari ini berlatar belakang dari dunia hiburan. Berita mengenai daftar artis yang akan mengikuti pelantikan DPR 2024-2029 tentunya menarik perhatian banyak pihak, mengingat keterlibatan publik figur dalam arena politik sering kali memicu perbincangan dan kritik. Keberadaan artis dalam acara politik, terutama ditiadakannya ketentuan formal tentang keterlibatan mereka, sering kali menciptakan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Di satu sisi, banyak yang berargumen bahwa kedatangan artis dapat meningkatkan daya tarik dan menarik perhatian publik terhadap proses demokrasi. Namun di sisi lain, kehadiran mereka dapat dipandang sebagai bentuk komersialisasi politik, yang bisa mereduksi substansi dan makna dari peristiwa tersebut. Keterlibatan artis dalam pelantikan DPR juga menimbulkan pertanyaan mengenai kredibilitas dan integritas seorang anggota legislatif. Masyarakat seringkali menilai bahwa banyak artis yang terlibat di dunia politik hanya mengandalkan ketenaran dan popularitas mereka, bukan karena visi dan misi yang jelas dalam menjalankan tugas-tugas legislasi. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi artis yang terjun ke dunia politik, sebab mereka dituntut untuk membuktikan bahwa ketenaran mereka tidak hanya dijadikan alat untuk meraih suara, tetapi lebih kepada komitmen dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Selain itu, munculnya artis dalam pelantikan DPR dapat dilihat sebagai simbol dari pergeseran nilai dalam masyarakat. Politisi di masa kini tidak hanya dianggap sebagai sosok formal yang berkompeten, tetapi juga harus bisa berinteraksi dengan masyarakat secara lebih akrab dan familiar. Artis, dengan daya tarik yang dimiliki, bisa menjadi jembatan antara politisi dan masyarakat, mengurangi jarak disfungsi antara keduanya. Namun, kembali lagi, hal ini juga dapat berdampak negatif jika tidak diimbangi dengan substansi kebijakan yang jelas dan terukur. Selanjutnya, kehadiran artis tentu saja berpotensi untuk mengubah cara pandang generasi muda terhadap politik. Mereka lebih cenderung mengikuti perkembangan terkait figur publik yang mereka idolakan, termasuk di dalamnya para legislator. Hal ini berpotensi untuk meningkatkan partisipasi politik di kalangan anak muda, yang selama ini dinilai kurang peduli terhadap isu-isu politik dan kebangsaan. Namun, penting untuk diingat bahwa keterlibatan artis sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk mengabaikan substansi pemilihan legislator yang seharusnya didasarkan pada kepemimpinan yang kompeten dan rekam jejak yang solid. Terakhir, sebagai masyarakat, kita perlu untuk cermat dalam menilai peran dan kontribusi artis dalam politik. Keterlibatan mereka tidak seharusnya menjadi tameng untuk mengabaikan prinsip-prinsip dasar demokrasi. Dalam segala hal, partisipasi publik dalam sistem politik perlu didasarkan pada kesadaran dan pengetahuan yang mendalam. Kita semua, baik sebagai masyarakat maupun pemilih, harus menuntut akuntabilitas dan transparansi dari setiap sosok yang ingin menduduki jabatan publik, termasuk artis yang memilih untuk terjun ke dunia politik. Hal ini menjadi penting agar kita dapat memastikan bahwa representasi yang ada di lembaga negara benar-benar mencerminkan aspirasi dan kebutuhan rakyat.