Loading...
Cagub Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil mengatakan, trotoar merupakan ruang publik terbesar yang funginya bukan hanya tempat untuk berjalan kaki.
Berita mengenai pernyataan Ridwan Kamil yang menyebutkan bahwa trotoar bukan hanya untuk jalan kaki, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk mencari duit, memunculkan beragam tanggapan dari masyarakat. Di satu sisi, pernyataan ini mencerminkan pemikiran inovatif dalam memanfaatkan ruang publik secara lebih fungsional. Di sisi lain, ada namananya risiko yang harus dipertimbangkan, terutama terkait dengan fungsinya sebagai ruang untuk pejalan kaki.
Trotoar pada dasarnya dirancang untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki. Jika trotoar beralih fungsi menjadi ruang komersial, ada potensi risiko terjadinya kemacetan atau bahkan konflik antara pengguna trotoar yang berjalan kaki dan mereka yang menggunakan trotoar untuk tujuan komersial. Penataan yang baik dan pemahaman yang jelas tentang batasan fungsi trotoar sangat diperlukan agar tujuan utamanya tetap dapat tercapai.
Satu aspek positif dari pernyataan ini adalah pemberdayaan masyarakat. Jika trotoar dapat dimanfaatkan untuk usaha kecil, hal ini bisa memberikan peluang ekonomi baru bagi warga, terutama mereka yang memiliki usaha mikro. Misalnya, penempatan kios-kios kecil atau space untuk para seniman bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Namun, perlu ada regulasi yang ketat untuk memastikan bahwa penempatan usaha tidak mengganggu aliran lalu lintas pejalan kaki.
Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah estetika dan keberlanjutan. Utilisasi trotoar untuk mencari keuntungan harus selaras dengan tata kota yang baik. Hal ini mencakup aspek kebersihan, keamanan, dan estetika ruang publik. Jika tidak ditata dengan baik, trotoar bisa menjadi kumuh dan mengurangi keindahan kota, yang akhirnya dapat mengurangi daya tarik kota sebagai tempat tinggal dan tempat berkunjung.
Dalam konteks transportasi urban, penting untuk mempertimbangkan bagaimana pengalihan fungsi trotoar berpotensi mempengaruhi transportasi publik. Pejalan kaki adalah bagian integral dari sistem transportasi yang lebih luas, dan memberikan mereka ruang yang cukup untuk bergerak dengan aman adalah sebuah keharusan, terutama di daerah perkotaan yang padat. Jika trotoar dipadati dengan kegiatan komersial, bisa jadi akan mengurangi ruang yang tersedia bagi pejalan kaki, yang pada gilirannya bisa mempengaruhi penggunaan transportasi umum.
Kesimpulannya, pernyataan Ridwan Kamil adalah sebuah refleksi dari upaya untuk berinovasi dalam pemanfaatan ruang publik. Namun, realisasi ide tersebut harus dilakukan dengan hati-hati, mempertimbangkan semua pemangku kepentingan, serta memastikan bahwa fungsi utama trotoar sebagai ruang bagi pejalan kaki tidak terabaikan. Dalam merancang kebijakan semacam ini, dialog dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya sangatlah penting untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan inisiatif tersebut.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment