Loading...
Jokowi mengaku lemas saat tau betapa tingginya harga 50 ton emas yang bisa dikeruk Freeport setiap tahunnya
Berita tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menepuk jidat saat membahas tingginya nilai emas yang dihasilkan oleh Freeport Indonesia mengindikasikan adanya kesadaran dan kekhawatiran terkait potensi sumber daya alam yang dikelola oleh perusahaan asing. Momen tersebut mencerminkan rasa prihatin Jokowi terhadap bagaimana keuntungan dari sumber daya alam seperti emas dapat dimanfaatkan lebih baik untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dalam konteks ekonomi, Freeport adalah salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia yang beroperasi di Papua dan telah beroperasi selama beberapa dekade. Meskipun memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara melalui pajak dan royalti, banyak orang berpendapat bahwa nilai yang diperoleh negara masih jauh dari optimal. Dengan tingginya harga emas di pasar global, Presiden Jokowi tampaknya merasa bahwa Indonesia, sebagai pemilik sumber daya tersebut, berhak mendapatkan lebih banyak manfaat dari hasil tambang yang melimpah.
Kekhawatiran yang diungkapkan Jokowi juga dapat dilihat sebagai panggilan bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi mendalam terkait kontrak dan peraturan yang mengatur kegiatan tambang di Indonesia. Terdapat banyak kritik tentang transparansi dan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam. Penegakan hukum yang lebih ketat dan revisi kontrak dengan perusahaan-perusahaan tambang bisa menjadi langkah yang tepat untuk memastikan bahwa masyarakat lokal dan negara mendapatkan manfaat yang lebih besar.
Selain itu, penting bagi pemerintah untuk memikirkan kembali bagaimana pengelolaan kekayaan alam tersebut mampu memberi dampak positif terhadap pembangunan daerah, terutama bagi masyarakat di sekitar wilayah tambang. Pengembangan infrastruktur dan program pemberdayaan masyarakat harus menjadi bagian dari strategi pengelolaan sumber daya alam ini. Dalam hal ini, tanggung jawab perusahaan tidak hanya berhenti pada kegiatan eksplorasi dan produksi, tetapi juga meliputi kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Semoga momen ini menjadi pengingat bahwa pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan pendekatan yang lebih berorientasi pada kepentingan rakyat. Ketersediaan sumber daya yang melimpah bukan hanya sebuah berkah, tetapi juga tantangan untuk memastikan bahwa keuntungan yang dihasilkan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Jokowi, dengan tepukan jidatnya, seolah mengangkat isu ini ke permukaan untuk mendapatkan perhatian lebih dari semua pihak yang terlibat.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment