Korban diketahui mempunyai riwayat penyakit jatung dan paru-paru serta pernah dirawat di RS Budi Kemuliaan pada September 2024 Berita mengenai penemuan seorang lansia berusia 77 tahun yang ditemukan tewas di Jakarta Pusat merupakan satu dari banyak kejadian tragis yang mencerminkan kompleksitas masalah sosial dan kemanusiaan di masyarakat kita. Penemuan tersebut, yang diawali dengan adanya genangan darah, menimbulkan banyak pertanyaan mengenai asal usul kematian dan situasi di sekitarnya. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menginterpretasi peristiwa semacam ini, mulai dari aspek keamanan, kondisi sosial ekonomi, hingga perawatan terhadap orang tua. Kematian seorang lansia di lingkungan urban sering kali menggarisbawahi masalah yang lebih dalam terkait dengan perawatan orang tua. Dalam konteks yang lebih luas, kita sering melihat bahwa orang tua sering kali menghadapi kesepian atau kurangnya dukungan dari keluarga dan masyarakat. Hal ini dapat diperburuk lagi oleh stigmatisasi terhadap orang tua yang berpotensi rentan, yang kadang-kadang diabaikan atau tidak diperhatikan oleh orang-orang di sekitarnya. Kematian menyedihkan ini mengingatkan kita akan pentingnya perhatian, kasih sayang, dan keterlibatan aktif masyarakat terhadap orang lanjut usia. Dari sudut pandang keamanan, penemuan ini dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi keamanan di kawasan perkotaan. Ketika sebuah kejahatan atau peristiwa tragis terjadi, masyarakat menunjukkan rasa ketidakpuasan dan keresahan terhadap keamanan di lingkungan mereka. Media massa berperan penting dalam menyampaikan informasi ini dengan akurat dan sensitif, sehingga dapat memicu kesadaran dan tindakan di masyarakat untuk meningkatkan keamanan dan perlindungan terhadap orang-orang yang paling rentan. Di sisi lain, kejadian semacam ini juga memberi kita kesempatan untuk mendorong pembicaraan lebih luas mengenai kebijakan dan program pemerintah dalam mendukung kesejahteraan lansia. Pemerintah dan lembaga sosial perlu mengambil tindakan nyata untuk memastikan bahwa para lansia mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan. Ini bisa melalui peningkatan program pendampingan, layanan kesehatan, serta peningkatan kesadaran untuk memberikan ruang bagi lansia di masyarakat agar terhindar dari isolasi sosial. Terakhir, penting untuk kita semua melakukan introspeksi mengenai bagaimana kita berinteraksi dan melihat orang tua di sekitar kita. Apakah kita cukup peduli? Apakah kita berusaha untuk mengenali kebutuhan mereka? Melalui langkah kecil seperti menyapa, menawarkan bantuan, atau sekadar meluangkan waktu untuk berbincang, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi lansia. Kematian lansia ini, meski sangat menyedihkan, dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peka dan bertanggung jawab terhadap sesama.