Loading...
Keinginan Presiden Joko Widodo rutin mengunjungi IKN usai tak lagi menjabat menuai pertanyaan. Dalam kapasitas apa Jokowi akan berkunjung ke IKN?
Berita mengenai rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk rutin mengunjungi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara setelah purnatugas menimbulkan berbagai reaksi dan interpretasi dari berbagai kalangan. Dari satu sisi, keinginan tersebut bisa dipandang sebagai tanda komitmen Jokowi terhadap proyek IKN yang telah menjadi salah satu agenda utama pemerintahannya. Proyek ini bukan hanya sekadar pemindahan ibukota, tetapi juga merupakan manifestasi visi besar untuk membangun pusat pertumbuhan ekonomi dan pemerintahan yang lebih merata di Indonesia.
Namun, pernyataan seorang pengamat mengenai "kapasitasnya apa" juga patut dicermati. Hal ini mengindikasikan adanya keraguan mengenai peran yang dapat dimainkan oleh Jokowi pasca-purna tugas. Sebagai mantan presiden, kehadiran Jokowi di IKN tentu akan menghasilkan bobot tersendiri, tetapi tidak bisa diabaikan bahwa ia tidak lagi memiliki kekuasaan resmi untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakan. Dalam konteks ini, penting untuk mengevaluasi bagaimana Jokowi dapat memberikan kontribusi yang bermakna tanpa kekuasaan eksekutif.
Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa visi pembangunan IKN sangatlah ambisius dan memerlukan dukungan berkelanjutan dari berbagai sektor, termasuk masyarakat, pemerintah daerah, dan sektor swasta. Jika Jokowi bisa memanfaatkan kapasitasnya sebagai seorang tokoh dan pemimpin berpengalaman untuk mendukung pengembangan IKN melalui advokasi, investasi, dan keterlibatan publik, hal ini bisa menjadi nilai tambah. Namun, di sisi lain, respon masyarakat dan politik terhadap keberadaan mantan presiden di IKN juga harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kontroversi atau kesalahpahaman.
Tidak bisa dipungkiri bahwa keberlanjutan proyek IKN juga sangat bergantung pada siapa yang akan menjadi pengganti Jokowi dan bagaimana visi kepemimpinan baru nanti. Oleh karena itu, penting bagi Jokowi untuk membangun jembatan antara pemerintahan yang sedang berjalan dan kepemimpinan di masa depan, agar proyek ini tidak hanya berhenti di tengah jalan. Seharusnya, diskusi lebih lanjut mengenai rencana kunjungan ini dapat menjadi ajakan bagi seluruh pihak untuk bersinergi dalam mewujudkan cita-cita pembangunan IKN.
Pada akhirnya, IKN bukan hanya sekedar lokasi geografis baru, tetapi juga simbol harapan baru bagi Indonesia. Setiap kunjungan Jokowi ke IKN pasca-purna tugas seharusnya dapat mengedukasi masyarakat tentang arti penting proyek ini dan menyemangati pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembangunan. Dalam dunia politik yang dinamis, kemampuan untuk membangun jaringan dan menggerakkan dukungan dari berbagai kalangan adalah elemen yang sangat krusial untuk keberhasilan proyek jangka panjang seperti ini.
Singkat kata, meski ada pertanyaan mengenai kapasitas Jokowi setelah purnatugas, kontribusi positif yang bisa dia berikan tetap harus dilihat dalam konteks yang lebih luas. Keterlibatan mantan presiden dalam pengembangan IKN bisa jadi langkah strategis untuk mewujudkan harapan yang lebih besar bagi masa depan Indonesia.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment