Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyatakan siap masuk kabinet Prabowo. Diminta pimpin Kementerian pendidikan Dasar dan Menengah. Berita mengenai Abdul Muti yang diberi amanah untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam kabinet Prabowo membawa perhatian besar, terutama dalam konteks pendidikan di Indonesia. Abdul Muti, yang dikenal sebagai tokoh pendidikan dan aktivis, diharapkan mampu membawa pembaruan yang signifikan dalam sistem pendidikan nasional. Pertama-tama, pengangkatan Abdul Muti menunjukkan bahwa pemimpin baru berusaha untuk mengintegrasikan figur-figur yang memiliki pengalaman dan dedikasi dalam bidang pendidikan. Hal ini sangat penting mengingat pendidikan adalah fondasi penting bagi kemajuan suatu bangsa. Dengan latar belakang Abdul Muti yang mengutamakan pendidikan yang berkualitas dan inklusif, banyak yang berharap ia bisa memperkenalkan kebijakan yang mendukung akses pendidikan yang lebih baik bagi semua anak di Indonesia. Namun, tantangan yang harus dihadapi Abdul Muti cukup besar. Sistem pendidikan di Indonesia sudah berjalan lama dengan berbagai masalah, mulai dari infrastruktur yang kurang memadai hingga pemisahan akses pendidikan di daerah perkotaan dan pedesaan. Ia perlu merumuskan strategi yang efektif untuk menghadapi isu-isu ini, termasuk memastikan pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh wilayah. Selanjutnya, penting untuk menyaksikan arah kebijakan yang akan diambil Abdul Muti. Apakah ia akan melanjutkan kebijakan yang ada ataukah akan merombak total fokus dan pendekatan pendidikan? Kebijakan pendidikan sering kali memerlukan waktu yang cukup untuk diimplementasikan dan dampaknya baru terasa di kemudian hari. Oleh karena itu, diperlukan visi jangka panjang dan konsistensi dalam setiap keputusan yang diambil. Dalam konteks global, pendidikan di Indonesia juga harus disesuaikan dengan perkembangan zaman, termasuk teknologi dan metodologi pembelajaran yang kian maju. Abdul Muti memiliki kesempatan untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu belajar yang dapat memperkaya pengalaman pendidikan bagi siswa. Pendekatan ini tidak hanya mempersiapkan siswa untuk dunia kerja, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan yang relevan dalam era digital. Melihat kondisi ini, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat memberikan dukungan serta kritik konstruktif terhadap langkah-langkah yang diambil Abdul Muti. Partisipasi dari berbagai pihak, termasuk guru, orang tua, dan siswa itu sendiri, akan menjadi kunci keberhasilan reformasi yang diharapkan. Akhirnya, kita harus memberikan waktu kepada Abdul Muti untuk menampakkan kerja dan hasil kerjanya. Tentu saja, akuntabilitas dan transparansi harus menjadi prinsip utama dalam kepemimpinan kementerian ini, sehingga masyarakat dapat melihat perkembangan nyata dalam pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang sukses akan menghasilkan generasi yang lebih siap dan kompetitif di masa depan, yang merupakan harapan kita semua.