Loading...
Pramono Anung nampaknya menanggapi serius terkait wacana Ridwan Kamil bentuk detektif cari anak putus sekolah.
Berita mengenai niat Ridwan Kamil untuk membentuk tim detektif guna mencari anak-anak yang putus sekolah menunjukkan kepeduliannya terhadap isu pendidikan di Indonesia. Inisiatif ini mencerminkan kesadaran akan tantangan yang dihadapi dalam sektor pendidikan, terutama di tengah pandemi COVID-19 yang telah memperburuk masalah ketidaksetaraan akses pendidikan. Ridwan Kamil, sebagai Gubernur Jawa Barat, sepertinya berusaha untuk mengambil langkah konkret dalam menangani fenomena putus sekolah yang dapat berdampak panjang terhadap masa depan anak-anak dan masyarakat.
Tanggapan Pramono Anung mengenai inisiatif ini mencerminkan bagaimana pemerintah pusat dan daerah seharusnya saling mendukung dalam menangani isu-isu krusial seperti pendidikan. Respons positif dan dukungan dari pemimpin nasional terhadap inisiatif daerah dapat memperkuat kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan begitu, program yang digagas oleh Ridwan Kamil bisa mendapatkan dukungan lebih luas, baik dalam hal sumber daya maupun kebijakan yang mendukung.
Namun, penting juga untuk memikirkan pendekatan yang lebih komprehensif dalam menangani masalah putus sekolah. Mendirikan tim detektif mungkin menjadi solusi jangka pendek yang menarik perhatian masyarakat, tetapi upaya yang lebih mendasar seperti peningkatan kualitas pendidikan, aksesibilitas, dan pemberian dukungan kepada keluarga kurang mampu harus tetap menjadi fokus utama. Sebab, penyebab anak putus sekolah sering kali berkaitan dengan faktor ekonomi, sosial, dan kurangnya informasi, yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan mendeteksi individu yang sudah terlanjur putus sekolah.
Selanjutnya, keberadaan tim detektif ini juga perlu dibarengi dengan strategi yang lebih luas, termasuk program pemulihan bagi anak-anak yang sudah putus sekolah agar mereka bisa kembali bersekolah. Misalnya, perlu ada program pembinaan, bimbingan, serta akses kepada pendidikan non-formal yang dapat memberikan kesempatan kedua bagi mereka. Semua usaha ini tentunya memerlukan kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, sekolah, LSM, hingga masyarakat.
Terakhir, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi setiap inisiatif yang diambil, termasuk aksi dari tim detektif yang diusulkan. Dengan adanya sistem pemantauan dan evaluasi, kita dapat memastikan bahwa upaya tersebut efektif dan benar-benar memberikan dampak positif terhadap anak-anak putus sekolah. Melalui pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, kita dapat berharap untuk mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment