Stadion Utama Sumatera Utara (Sumut) yang diresmikan Presiden Jokowi, baru bisa digunakan pada November 2024. Berita mengenai pengakuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengatakan bahwa mereka sempat terburu-buru dalam membangun Stadion Utama Sumatera Utara (Sumut) menciptakan beberapa refleksi penting mengenai proses pembangunan infrastruktur, terutama yang terkait dengan acara besar dan kompetisi olahraga. Mengingat bahwa stadion ini dirancang untuk digunakan dalam event-event besar, termasuk Piala Dunia U-20, keputusan untuk terburu-buru dapat memicu berbagai pertanyaan terkait dengan kualitas, keamanan, dan keberlanjutan dari proyek ini. Pertama, terburu-buru dalam pembangunan infrastruktur memiliki risiko yang signifikan. Ketika proyek tidak melalui proses perencanaan dan evaluasi yang matang, potensi terjadinya kesalahan dalam desain, penggunaan material, atau bahkan dalam pengelolaan anggaran menjadi lebih tinggi. Hal ini bisa berakibat fatal baik dari segi fungsionalitas stadion itu sendiri maupun dalam hal keselamatan para pengunjung. Pengakuan ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur bahwa kualitas seharusnya tidak dikompromikan demi mengejar tenggat waktu. Kedua, tanggapan publik dan stakeholder lainnya terkait pengakuan ini sangat penting. Ini menjadi tantangan bagi Kementerian PUPR untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas, serta memperbaiki kepercayaan masyarakat terhadap proyek infrastruktur yang dikelola pemerintah. Masyarakat berhak mengetahui lebih dalam tentang proses pembangunan, termasuk tantangan yang dihadapi, agar mereka dapat lebih memahami konteks di balik setiap keputusan yang diambil. Selanjutnya, perlunya evaluasi atas kebijakan dan prosedur yang ada juga perlu dilakukan. Apakah proses pengambilan keputusan di Kementerian PUPR sudah cukup baik? Apakah ada mekanisme untuk menilai risiko dari keputusan yang terburu-buru? Pendekatan yang lebih sistemik dan berbasis data dalam mengevaluasi setiap proyek pembangunan dapat membantu menghindari situasi serupa di masa depan. Secara keseluruhan, pengakuan bahwa Kementerian PUPR sempat terburu-buru dalam pembangunan Stadion Utama Sumut menunjukkan pentingnya pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman ini. Keterbukaan dan responsibilitas dalam menangani proyek-proyek infrastruktur akan menjadi kunci untuk meningkatkan trust dari masyarakat serta memastikan bahwa setiap fasilitas yang dibangun dapat memberi manfaat jangka panjang. Proyek infrastruktur, khususnya yang berhubungan dengan olahraga, seharusnya menjadi salah satu prioritas dengan perencanaan yang matang agar tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga aman dan berkualitas.