Total ada 14 calon menteri dan wakil menteri atau kepala badan dari Partai Gerindra. Sedangkan Golkar ada 11 kadernya yang bakal masuk kabinet Prabowo Berita mengenai dominasi Partai Gerindra dan Golkar dalam bakal kabinet Prabowo, jika ia terpilih sebagai presiden, menyoroti dinamika politik yang terus berkembang dalam konteks pemilihan umum di Indonesia. Dominasi dua partai ini mencerminkan berbagai hal, mulai dari hubungan politik yang strategis hingga kebutuhan akan koalisi yang kuat untuk mengelola pemerintahan. Kedua partai ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam politik Indonesia, dan keterlibatan mereka dalam kabinet akan sangat menentukan arah kebijakan dan prioritas pemerintahan ke depan. Salah satu aspek positif dari dominasi Gerindra dan Golkar adalah potensi stabilitas politik. Dengan adanya kolaborasi antara dua partai yang memiliki basis dukungan yang solid, diharapkan dapat tercipta sinergi yang baik dalam proses pengambilan keputusan. Stabilitas ini sangat penting untuk menjaga konsistensi kebijakan, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial yang kompleks. Di sisi lain, hal ini juga memunculkan pertanyaan mengenai inklusivitas pemerintah. Apakah suara partai-partai lain, terutama yang memiliki dukungan signifikan di lapangan namun tidak masuk dalam kabinet, akan tetap didengar? Apabila Gerindra dan Golkar benar-benar mendominasi kabinet, penting untuk melihat bagaimana kedua partai ini akan mengelola kekuasaan yang mereka miliki. Salah satu tantangan besar bagi pemerintahan adalah menciptakan pemerataan dalam pengambilan keputusan dan perhatian terhadap aspirasi masyarakat dari berbagai lapisan. Pengabaian terhadap partai-partai lain bisa menjadi bumerang jika tidak ada upaya untuk mengakomodasi aspirasi seluruh rakyat. Kemudian, pergeseran kekuasaan dan dominasi satu atau dua partai juga bisa berdampak pada dinamika politik jangka panjang di Indonesia. Koalisi yang terlampau fokus pada partai besar bisa mengakibatkan munculnya ketidakpuasan di kalangan pemilih yang merasa terpinggirkan. Potensi polarisasi dalam masyarakat bisa meningkat jika seolah-olah hanya ada satu suara yang dominan. Oleh karena itu, sangat penting bagi Gerindra dan Golkar untuk tetap membuka ruang bagi dialog dan kolaborasi dengan partai-partai lain serta elemen masyarakat sipil. Terakhir, publik juga akan memantau kinerja kabinet jika terbentuk nantinya. Apakah kabinet ini mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan isu-isu lingkungan hidup? Kinerja nyata dari para menteri yang diangkat dari partai-partai ini akan sangat menentukan apakah dominasi mereka akan dilihat sebagai sesuatu yang positif atau negatif. Dalam konteks ini, transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan yang baru. Dengan demikian, berita mengenai dominasi Gerindra dan Golkar dalam kabinet Prabowo mendatangkan harapan sekaligus tantangan. Di satu sisi, stabilitas politik yang dihasilkan bisa menjadi peluang untuk kemajuan, namun di sisi lain, penting untuk menjaga keseimbangan dengan mendengarkan suara berbagai elemen masyarakat demi menciptakan pemerintahan yang inklusif dan responsif.