Hashim menyatakan, pihaknya menunggu petunjuk dari Megawati soal peluang PDI-P bergabung ke kabinet Prabowo Berita mengenai kemungkinan Gabungnya PDI-P ke dalam kabinet Prabowo adalah isu yang menarik dan dapat memberikan dampak signifikan dalam lanskap politik Indonesia. Dengan konteks bahwa PDI-P adalah salah satu partai politik terbesar dan berpengaruh, keputusan untuk bergabung atau tidak dalam kabinet Prabowo akan memengaruhi dinamika pemerintahan dan juga koalisi politik yang ada. Pertama-tama, pernyataan Hashim Djojohadikusumo bahwa keputusan bergantung pada Ibu Megawati menggambarkan pentingnya figur kepemimpinan dalam partai tersebut. Megawati Soekarnoputri sebagai tokoh sentral PDI-P, memiliki pengaruh yang besar dalam pengambilan keputusan strategis. Keberanian dan kebijakan politiknya sangat dikaitkan dengan arah dan haluan partai, terutama dalam konteks menanggapi tawaran dari pihak Prabowo. Kedua, jika PDI-P memilih untuk bergabung dengan kabinet Prabowo, hal ini bisa menjadi sinyal positif bagi stabilitas politik di Indonesia. Kolaborasi antara partai-partai besar dapat menciptakan pemerintahan yang lebih solid dan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Namun, di sisi lain, ketidakpastian dan keraguan dari pihak PDI-P untuk bergabung juga menunjukkan potensi adanya rezistensi dan tantangan dari elemen internal dalam partai itu sendiri. Selanjutnya, penting untuk mempertimbangkan implikasi dari langkah ini terhadap basis massa PDI-P. PDI-P dikenal memiliki pendukung yang setia serta ideologi yang kuat. Keputusan untuk bergabung ke kabinet Prabowo dapat memicu reaksi beragam dari pendukungnya, terutama jika kebijakan yang diambil di pemerintahan tidak sejalan dengan aspirasi atau harapan dari konstituen mereka. Hal ini bisa berpotensi mengurangi dukungan publik terhadap PDI-P di masa depan. Dalam jangka panjang, posisi PDI-P dalam kabinet Prabowo juga akan memengaruhi jika mereka berencana untuk mencalonkan diri dalam pemilu mendatang. Kerjasama politik seperti ini sering kali membawa konsekuensi bagi persepsi publik terhadap partai, dan bisa menentukan apakah PDI-P mampu mempertahankan atau meningkatkan kekuasaannya dalam pemilihan umum yang akan datang. Secara keseluruhan, diskusi mengenai kemungkinan bergabungnya PDI-P ke dalam kabinet Prabowo adalah refleksi kompleks dari dinamika politik Indonesia. Keterlibatan politik semacam ini seringkali diwarnai oleh berbagai pertimbangan praktis dan ideologis yang harus ditelaah dengan baik oleh semua pihak yang terlibat. Kita perlu mengikuti perkembangan selanjutnya untuk memahami dengan lebih baik keputusan yang diambil oleh Ibu Megawati dan PDI-P dalam konteks ini.