Menkeu Sri Mulyani: Rupiah Menguat 2,08 Persen Akhir September 2024

18 October, 2024
5


Loading...
Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat 2,08 persen di akhir September
Berita mengenai penguatan nilai tukar rupiah yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada akhir September 2024 adalah perkembangan positif yang tentunya patut diapresiasi. Penguatan sebesar 2,08 persen mencerminkan kinerja ekonomi Indonesia yang terus membaik, meskipun dunia masih menghadapi berbagai tantangan ekonomi. Stabilitas nilai tukar merupakan indikator penting dalam kesehatan ekonomi suatu negara, dan penguatan rupiah dapat memberikan dampak positif bagi berbagai sektor, seperti perdagangan, investasi, dan inflasi. Salah satu faktor yang mungkin berkontribusi pada penguatan rupiah adalah kebijakan moneter yang bijaksana dari Bank Indonesia, yang ikut mendukung kestabilan dan daya tarik investasi di dalam negeri. Ketika suatu negara memiliki kebijakan moneter yang kredibel dan mampu mempertahankan inflasi pada level yang rendah dan stabil, hal ini akan memberikan kepercayaan lebih kepada investor. Dengan meningkatnya kepercayaan investor, arus modal asing masuk akan memperkuat posisi rupiah. Selain itu, penguatan rupiah juga bisa jadi didorong oleh peningkatan ekspor yang mungkin terjadi akibat membaiknya permintaan global. Sektor ekspor yang berjalan dengan baik tidak hanya berdampak pada pendapatan nasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Dengan sentimen positif dari pasar global, diharapkan ekspor Indonesia dapat terus meningkat dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Namun, perlu diingat bahwa penguatan nilai tukar rupiah juga harus diimbangi dengan langkah-langkah strategis agar tidak mengganggu daya saing produk domestik di pasar internasional. Salah satu tantangan yang akan dihadapi adalah bagaimana menjaga agar penguatan rupiah tidak menjadikan produk Indonesia terlalu mahal bagi pembeli luar negeri. Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku usaha perlu bekerja sama untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk. Secara keseluruhan, berita mengenai penguatan rupiah adalah sinyal positif bagi perekonomian Indonesia. Namun, tetap diperlukan upaya berkelanjutan untuk menjaga momentum ini agar dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan di masa depan. Kebijakan yang terintegrasi antara sektor fiskal dan moneter akan sangat penting dalam mendukung perekonomian domestik. Akhir kata, tetaplah optimis melihat masa depan ekonomi Indonesia dengan harapan agar pertumbuhan yang baik ini dapat dipertahankan dan diperkuat.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment