Loading...
Ada 13 titik Panggung Rakyat di sepanjang jalan Jendral Sudirman, tepatnya dari FX Sudirman sampai Patung Kuda, akan ditutup dari jam 08.00-16.00 WIB,
Berita mengenai pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang dimeriahkan dengan ‘13 Panggung Rakyat’ menunjukkan bagaimana acara politik semakin mengedepankan elemen hiburan untuk menarik perhatian masyarakat. Dalam konteks politik, terutama di Indonesia yang memiliki budaya masyarakat yang kuat, menggabungkan elemen budaya dan hiburan dengan agenda politik dapat mengundang lebih banyak partisipasi publik. Hal ini tentu belum tentu hanya sekadar menyajikan upacara formal, tetapi juga menjadikan momen tersebut sebagai kesempatan untuk merayakan demokrasi.
Panggung rakyat yang menghadirkan berbagai jenis hiburan, seperti penampilan band dan kegiatan zumba massal, menunjukkan sebuah pendekatan baru dalam memperkenalkan figur-figur politik kepada rakyat. Ini bisa jadi cara yang efektif untuk mendekatkan pemimpin kepada rakyatnya, terutama di kalangan anak muda yang mungkin lebih tertarik pada kegiatan hiburan dibandingkan pidato politik resmi. Menariknya, pemilihan hiburan yang inklusif seperti zang dan zumba juga mencerminkan upaya untuk menjadikan acara tersebut sebagai ruang bagi semua kalangan.
Namun, tentunya ada pertanyaan dan tantangan yang muncul. Apakah dengan mengedepankan hiburan, substansi dari pelantikan itu sendiri akan tereduksi? Apakah rakyat akan memahami visi dan misi yang dibawa oleh pemimpin terpilih mereka ketika suasana acara lebih berfokus pada hiburan dibandingkan diskusi yang mendalam? Sangat penting untuk menyeimbangkan antara merayakan demokrasi dengan memberikan ruang untuk refleksi dan pemahaman atas perubahan yang akan dilakukan oleh pemimpin baru.
Selain itu, perlu juga dipertimbangkan bagaimana efek jangka panjang dari nyatanya budaya politik yang lebih mengutamakan hiburan ini. Apakah ke depannya kita akan melihat lebih banyak acara politik yang dipasangkan dengan pertunjukan hiburan? Ini bisa membawa dampak baik, namun tidak jarang juga bisa menjadikan masyarakat terjebak dalam kesenangan jangka pendek tanpa benar-benar mencerna informasi yang penting bagi kehidupan mereka ke depan.
Di sisi lain, potensi keterlibatan masyarakat dalam bentuk aktif dalam acara ini, seperti mengikuti kegiatan zumba massal, juga bisa dilihat sebagai bentuk penguatan keterikatan sosial. Acara semacam ini bisa menjadi ruang bagi masyarakat untuk berkumpul dan saling berinteraksi, menjalin relasi yang lebih erat antar sesama warga. Ini menunjukkan bahwa politik bukanlah sesuatu yang terasing, melainkan bisa diintegrasikan dalam keseharian masyarakat.
Seiring dengan berkembangnya zaman, pendekatan inovatif seperti ini tentu menarik untuk diamati. Bagaimana masyarakat merespons dan terlibat dalam acara-acara seperti ini akan menentukan apakah pola hubungan antara pemimpin dan rakyat akan berubah. Di satu sisi, masyarakat akan merasa lebih dekat dengan sosok pemimpin, tetapi di sisi lain, penting bagi semua pihak untuk tetap menjaga esensi dan kualitas dari proses politik itu sendiri.
Dengan semua hal tersebut, kita bisa melihat bahwa pelantikan Prabowo dan Gibran ini bukan hanya sekedar momen seremonial, tetapi juga bisa menjadi titik awal bagi dialog baru antara pemimpin dan rakyat. Jika dimanfaatkan dengan bijaksana, kombinasi antara politik dan budaya pop bisa menjadi alat yang kuat dalam membangun masyarakat yang lebih peduli terhadap isu-isu politik di sekitarnya. Namun, tetap harus diingat bahwa tujuan utama dari segala kegiatan politik adalah untuk melayani kepentingan rakyat dan memastikan partisipasi setiap individu dalam proses demokrasi.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment