Belasan panggung rakyat memeriahkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Minggu (20/10/2024). Berita tentang 'Pesta Rakyat Meriahkan Pelantikan Prabowo-Gibran, Belasan Panggung Hiburan di Jakarta Disiapkan' mencerminkan sebuah upaya untuk merayakan momen penting dalam politik Indonesia dengan cara yang meriah dan mengundang partisipasi masyarakat. Pelantikan pejabat baru adalah momen yang krusial, dan upaya untuk menggelar acara hiburan menunjukkan bahwa ada niatan untuk melibatkan rakyat dan menciptakan suasana positif di tengah dinamika politik yang seringkali penuh ketegangan. Pesta rakyat semacam ini bisa dilihat sebagai langkah strategis untuk mendekatkan pemimpin baru kepada masyarakat. Dengan menggelar berbagai pertunjukan seni dan budaya, pemerintah berusaha menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap rakyat dan ingin menyatukan berbagai elemen masyarakat. Komunikasi yang baik antara pemimpin dan rakyat bisa menjadi landasan yang kuat untuk membangun kepercayaan, yang tentunya sangat penting dalam masa kepemimpinan yang akan datang. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada dimensi lain dari acara-acara semacam ini. Di satu sisi, bisa jadi ada kritik terhadap penyelenggaraan acara yang dianggap sebagai pemborosan anggaran, terutama di tengah permasalahan sosial dan ekonomi yang masih dihadapi masyarakat Indonesia. Apalagi jika acara tersebut menghabiskan biaya yang besar, hal ini dapat menimbulkan pertanyaan tentang prioritas pemerintah dalam mengatasi isu-isu mendesak, seperti kemiskinan, pengangguran, dan pendidikan. Selain itu, di era media sosial dan informasi yang cepat, pesta rakyat ini juga menghadapi tantangan dalam hal persepsi publik. Jika acara tersebut dianggap tidak sesuai dengan harapan rakyat, atau jika terjadi penyelewengan dalam pelaksanaannya, maka bisa berpotensi menimbulkan backlash yang dapat merugikan citra pemerintah. Oleh karena itu, penting bagi penyelenggara untuk memastikan bahwa acara ini tidak hanya meriah di permukaan, tetapi juga substantif dalam menciptakan rasa kebersamaan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam acara-acara seperti ini juga penting untuk digarisbawahi. Hal ini menunjukkan bahwa rakyat tidak hanya dijadikan obyek dalam politik, tetapi juga sebagai subjek yang berhak untuk berexpressi dan merayakan. Namun, agar participasi ini benar-benar inklusif, perlu ada keterlibatan beragam kelompok masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan acara, sehingga suara dan aspirasi semua elemen masyarakat dapat diakomodasi. Secara keseluruhan, pesta rakyat yang diadakan dalam rangka pelantikan Prabowo-Gibran ini memiliki potensi untuk menjadi momentum positif, jika dikelola dengan baik. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa politik tidak harus selalu kaku dan penuh konflik, melainkan juga bisa dirayakan dengan kebahagiaan dan keceriaan. Namun, untuk mencapai hal ini, evaluasi yang mendalam terhadap tujuan dan dampak acara perlu dilakukan agar mendapat hasil yang maksimal dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.