Kedua korban adalah anak kembar. MA menikah siri dengan ibunda korban  berinisial M lima tahun yang lalu. Berita mengenai seorang ibu di Tangerang yang memergoki suami siri lecehkan anak kembarnya tentu sangat mengkhawatirkan dan menyentuh hati. Peristiwa semacam ini bukan hanya menunjukkan pelanggaran terhadap nilai-nilai moral, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dari tindakan kekerasan dan pelecehan. Pelecehan seksual merupakan masalah serius yang dapat memberikan dampak jangka panjang bagi korban, baik secara fisik maupun psikologis. Kejadian seperti ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan moral dan pemahaman mengenai hak anak bagi setiap anggota keluarga, terutama bagi orang dewasa yang seharusnya menjadi pelindung. Dari perspektif sosial, berita ini mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam masyarakat kita mengenai penyadaran dan penanganan isu kekerasan dalam rumah tangga. Seringkali, kultur patriarki dan stigma sosial membuat korban enggan untuk melaporkan atau membicarakan pengalaman mereka. Dalam kasus ini, adanya tindakan ibu yang berani memergoki dan mengambil langkah untuk melindungi anak-anaknya bisa menjadi contoh positif bagi banyak perempuan lainnya yang berjuang di situasi serupa. Hal ini menegaskan pentingnya dukungan sosial untuk perempuan dan anak, serta bagaimana masyarakat harus bersatu untuk melawan pelanggaran hak asasi manusia semacam ini. Di sisi lain, media juga memiliki tanggung jawab besar dalam pemberitaan seperti ini. Ketika menyiarkan rumor atau berita terkait kasus-kasus pelecehan, penting untuk melakukannya dengan hati-hati dan meminimalkan dampak negatif yang dapat dirasakan oleh korban dan keluarganya. Menggunakan kata-kata yang sensitif dan mengedukasi masyarakat tentang dampak pelecehan sangatlah penting untuk mencegah stigma yang bisa menambah beban psikologis bagi korban. Melihat dari kacamata hukum, kasus ini seharusnya menjadi perhatian bagi penegak hukum untuk mengambil tindakan yang tegas. Hukum yang ada harus diimplementasikan dengan baik, dan pelaku kekerasan seksual harus diadili dengan sewajarnya agar memberikan efek jera pada pelanggar lainnya. Selain itu, pendidikan tentang pelanggaran hak anak dan pentingnya melindungi mereka harus dimulai dari tingkat dasar, agar generasi mendatang memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai hak mereka sendiri. Secara keseluruhan, berita seperti ini mengajak kita untuk merenung dan bertindak. Kita semua harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anak. Ini termasuk mendukung gerakan pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan, serta memperkuat jaringan dukungan bagi mereka yang menjadi korban. Masyarakat harus terus berupaya untuk menumbuhkan kesadaran, empati, dan tanggung jawab kolektif agar kejadian serupa tidak terulang lagi.