Ada 278 aduan terkait penahanan ijazah di seluruh Yogyakarta. Seorang siswa mengaku ijazahnya ditahan sejak 2016, mimpi berkuliah pupus. Berita mengenai penahanan ijazah ratusan siswa di Yogyakarta karena tunggakan biaya sekolah mencerminkan masalah yang cukup kompleks dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dalam konteks ini, kita harus memahami bahwa pendidikan seharusnya merupakan hak semua warga negara, dan seharusnya tidak boleh terhambat oleh masalah finansial. Penahanan ijazah bisa menjadi hambatan besar bagi masa depan siswa, karena ijazah merupakan dokumen penting yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau memasuki dunia kerja. Salah satu aspek yang patut dicermati adalah kebijakan sekolah terkait biaya pendidikan. Meskipun biaya operasional sekolah perlu ditanggung, terutama untuk sekolah swasta, cara pengelolaannya harus sejalan dengan prinsip keadilan. Sekolah seharusnya memiliki alternatif atau kebijakan yang lebih fleksibel untuk siswa yang mengalami kesulitan finansial. Penahanan ijazah seharusnya menjadi pilihan terakhir dan harus disertai dengan upaya untuk menemukan solusi bagi siswa yang mengalami kesulitan, seperti program keringanan atau bantuan pendidikan. Tindakan menahan ijazah juga dapat menciptakan stigma negatif terhadap siswa dan keluarganya. Siswa yang masih muda seringkali tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kondisi ekonomi keluarga mereka. Dengan menahan ijazah, sekolah dapat secara tidak langsung memberikan dampak jangka panjang terhadap mental dan motivasi siswa. Hal ini berpotensi menurunkan kepercayaan diri mereka dan menghambat perkembangan akademis serta sosial mereka di masa depan. Perlu ada dialog antara pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah untuk mencari solusi terbaik bagi masalah ini. Pengertian dan kerjasama antara semua pihak sangat penting agar anak-anak tidak menjadi korban dari masalah finansial yang dihadapi keluarga mereka. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan program-program yang dapat mendukung keluarga miskin atau berpenghasilan rendah dalam mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik, termasuk kebijakan subsidi atau bantuan dana pendidikan. Di sisi lain, berita ini juga menunjukkan perlunya transparansi dalam pengelolaan biaya sekolah. Sekolah perlu memberikan informasi yang jelas dan terbuka kepada orang tua mengenai struktur biaya, penggunaan dana, dan kebijakan pengurangan biaya bagi siswa yang membutuhkan. Keterlibatan orang tua dalam proses pengambilan keputusan di sekolah juga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan antara sekolah dan masyarakat. Terakhir, perlu diingat bahwa pendidikan adalah investasi untuk masa depan. Dengan memastikan bahwa semua siswa memiliki akses kepada ijazah mereka, kita membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berdaya saing. Setiap anak berhak untuk memanifestasikan potensi mereka tanpa terhambat oleh faktor ekonomi, dan hal ini memerlukan kerja keras dari semua elemen, termasuk pemerintah, sekolah, dan masyarakat luas.