Gedung Gama Bookstore di UGM dibongkar setelah 20 tahun terbengkalai untuk dijadikan ruang terbuka. Berita mengenai pembongkaran Gedung Gama Bookstore di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang telah terbengkalai selama 20 tahun menjadi suatu momen penting dalam upaya pengelolaan ruang terbuka di kampus tersebut. Langkah ini mencerminkan komitmen UGM untuk memperbaiki lingkungan kampus dan menawarkan ruang yang lebih bermanfaat bagi mahasiswa, staf, dan masyarakat luas. Selama dua dekade terakhir, gedung tersebut tidak hanya menunjukkan keadaan fisik yang semakin memburuk, tetapi juga memberikan gambaran tentang stagnasi dalam pemanfaatan sumber daya yang ada. Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai kepentingan dan perencanaan yang lebih baik dalam mengelola aset-aset kampus agar dapat memberikan manfaat maksimal, baik bagi komunitas akademis maupun masyarakat sekitar. Dengan dibongkarnya gedung tersebut, UGM menunjukkan kesadaran akan pentingnya ruang terbuka hijau dan fasilitas yang mendukung interaksi sosial dan akademis. Pentingnya ruang terbuka dalam konteks pendidikan tidak bisa dipandang sebelah mata. Ruang terbuka yang direncanakan dengan baik dapat meningkatkan kualitas hidup mahasiswa, menumbuhkan kreativitas, serta menciptakan suasana belajar yang lebih baik. Peningkatan kualitas lingkungan kampus ini diharapkan dapat menarik lebih banyak mahasiswa dan membuat kampus menjadi tempat yang lebih menarik untuk berkunjung dan belajar. Tentu saja, langkah ini juga harus diimbangi dengan perencanaan yang matang untuk menjaga agar ruang terbuka yang dibangun dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna. Perlu dilakukan konsultasi dengan berbagai pihak, termasuk mahasiswa, dosen, dan masyarakat lokal, untuk memastikan bahwa desain dan pemanfaatan ruang terbuka ini sesuai dengan aspirasi komunitas. UGM sebagai institusi pendidikan yang memiliki reputasi tinggi memiliki tanggung jawab untuk menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan inklusif. Dalam jangka panjang, pembongkaran gedung yang terbengkalai ini bisa menjadi cerminan bagi institusi lain untuk memperhatikan pengelolaan aset dan ruang publik mereka. Ketika institusi pendidikan mampu melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap fasilitas yang ada, ini bukan hanya akan meningkatkan citra institusi tersebut, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat luas. Sebuah langkah kecil dalam pembongkaran gedung bisa jadi menjadi langkah besar menuju pembaruan dan revitalisasi pendidikan. Secara keseluruhan, keputusan untuk membongkar Gedung Gama Bookstore adalah langkah yang tepat dan strategis. Dengan memfokuskan perhatian pada ruang terbuka dan kebermanfaatannya, UGM tidak hanya berinvestasi dalam masa depan akademis mahasiswanya, tetapi juga memperlihatkan kepedulian terhadap keberlanjutan dan pengelolaan ruang publik yang baik. Semoga langkah ini bisa menginspirasi institusi lain untuk melakukan hal serupa, menciptakan lingkungan yang lebih ramah, fungsional, dan mendukung bagi semua yang terlibat.