Gedung Gama Bookstore UGM Dirobohkan, Akan Dijadikan Ruang Terbuka

31 October, 2024
9


Loading...
Gedung Gama Bookstore UGM yang terbengkalai 20 tahun mulai dibongkar. Rencananya, lokasi ini akan menjadi ruang terbuka untuk akses Gelanggang Inovasi UGM.
Berita mengenai pembongkaran Gedung Gama Bookstore UGM dan rencananya untuk dijadikan ruang terbuka menimbulkan berbagai tanggapan, baik dari masyarakat umum maupun komunitas akademik. Gama Bookstore yang telah menjadi bagian dari Universitas Gadjah Mada selama bertahun-tahun bukan hanya sekadar tempat berbelanja buku, tetapi juga merupakan simbol budaya dan kegiatan akademik di kampus tersebut. Keberadaannya memberikan akses yang penting bagi mahasiswa dan masyarakat untuk mendapatkan buku dan literatur yang mendukung pendidikan dan penelitian. Pembongkaran gedung ini bisa dianggap sebagai langkah maju untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang di dalam kampus. Ruang terbuka yang direncanakan dapat memberikan lebih banyak area untuk aktivitas luar ruangan, acara komunitas, dan ruang hijau yang dapat meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraan mahasiswa dan pengunjung. Di tengah era modern yang sering kali diwarnai dengan betapa pentingnya ruang terbuka bagi kesehatan mental dan fisik, inisiatif ini bisa jadi perhatian yang baik dari pihak universitas. Namun, keputusan untuk merobohkan gedung ini juga perlu ditelaah dari sisi dampaknya terhadap warisan budaya. Banyak orang yang merasa kehilangan dan bisa jadi menganggap bahwa langkah ini menghapus jejak sejarah yang sudah dibangun selama bertahun-tahun. Gama Bookstore bukan hanya tempat jual beli buku, tetapi juga pusat interaksi, diskusi, dan pertukaran ide. Ada risiko bahwa kehilangan tempat yang pernah menjadi landmark ini dapat mempengaruhi semangat komunitas akademik. Sementara itu, penting bagi pihak universitas untuk memastikan bahwa rencana pembangunan ruang terbuka tersebut disusun dengan baik dan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh elemen kampus. Melibatkan mahasiswa dan masyarakat dalam perancangan ruang terbuka itu bisa menjadi langkah yang positif. Partisipasi mereka dalam mendiskusikan fitur-fitur yang diinginkan, seperti area hijau, tempat duduk, atau fasilitas seni, akan membuat ruang tersebut lebih inklusif dan bermanfaat bagi banyak orang. Akhirnya, keberanian UGM untuk mengambil langkah ini mencerminkan kompleksitas yang dihadapi institusi pendidikan di era modern. Merawat warisan sambil beradaptasi terhadap kebutuhan masa kini adalah tantangan yang harus ditangani secara hati-hati. Kita tunggu dengan penuh harapan mengenai bagaimana rencana ini akan terwujud dan dampak positif yang bisa dihadirkan untuk kehidupan kampus dan masyarakat sekitar. Seiring berjalannya waktu, semoga kita bisa melihat ruang terbuka yang tidak hanya memenuhi fungsi fisik, tetapi juga mampu menyemarakkan semangat akademik dan kerja sama dalam masyarakat.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment