GP Ansor DIY akan menggelar apel terkait miras di Minggir, Sleman. Diperkirakan 10 ribu anggota bakal hadir akhir pekan nanti. Berita mengenai GP Ansor DIY yang bakal menggelar apel tentang minuman keras (miras) di Minggir, Sleman, pada akhir pekan ini mencerminkan pentingnya peran organisasi masyarakat dalam mengatasi isu-isu sosial yang dianggap menciptakan dampak negatif di tengah masyarakat. GP Ansor sebagai organisasi pemuda Nahdlatul Ulama memiliki misi yang jelas untuk menjaga nilai-nilai keagamaan dan moral di masyarakat. Tindakan mereka dalam mengadakan apel ini menunjukkan kepedulian terhadap masalah konsumsi miras yang, menurut banyak pendapat, dapat memicu perilaku negatif dan meningkatkan angka kriminalitas di sekitarnya. Apel yang digelar juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya mengonsumsi miras. Dengan menghadirkan informasi yang jelas dan komprehensif tentang dampak negatif miras, diharapkan masyarakat mampu membuat keputusan yang lebih baik terkait kebiasaan konsumsi mereka. Ini penting terutama di kalangan generasi muda, yang sering kali lebih rentan terpengaruh oleh budaya konsumsi alkohol. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan pendekatan yang digunakan dalam apel tersebut. Penyampaian pesan yang bersifat edukatif seharusnya menjadi prioritas, dibandingkan dengan pendekatan yang cenderung represif. Dalam konteks ini, kolaborasi antara organisasi masyarakat, pemerintah, dan kepolisian bisa menjadi langkah strategis untuk mengendalikan penyebaran miras, sekaligus memberikan alternatif solusi atau kegiatan positif bagi masyarakat. Sementara itu, pelibatan pihak lain seperti tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam apel ini bisa memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Karena, terkadang, usaha untuk menghentikan kebiasaan buruk memerlukan dukungan dari berbagai elemen masyarakat agar lebih diterima dan dipahami. Kegiatan semacam ini juga bisa memicu diskusi yang positif tentang cara-cara untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat tanpa bergantung pada miras sebagai pelarian. Di sisi lain, perlu diwaspadai juga kemungkinan terjadinya gesekan sosial yang mungkin muncul akibat penolakan terhadap kegiatan miras oleh beberapa pihak. Oleh karena itu, pendekatan yang bijaksana dan dialogis sangat penting untuk menciptakan suasana kondusif. Jika bisa dilakukan dengan baik, kegiatan apel ini dapat menjadi momentum untuk mencapai kesepakatan bersama dalam menjaga kestabilan sosial dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya miras. Secara keseluruhan, upaya GP Ansor DIY ini merupakan usaha yang patut diapresiasi, namun harus diimbangi dengan pendekatan yang inklusif dan memberdayakan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan masalah miras dapat terselesaikan tanpa menimbulkan polemik yang berkepanjangan dan bisa membangun masyarakat yang lebih peduli dan sejahtera.