Brigjen Prima menuturkan proses pemeriksaan jenazah akan melibatkan tim dari RSCM maupun FK Universitas Indonesia Berita mengenai 'RS Polri Terima 12 Kantong Jenazah Kebakaran Pabrik di Bekasi' tentu sangat memprihatinkan. Kebakaran yang mengakibatkan hilangnya nyawa tentu meninggalkan duka bagi keluarga korban dan masyarakat pada umumnya. Kejadian semacam ini menunjukkan betapa pentingnya keselamatan kerja di lingkungan industri, terutama di pabrik-pabrik yang berpotensi memiliki banyak risiko seperti kebakaran. Dalam situasi ini, kita perlu mendalami penyebab kebakaran dan menilai apakah prosedur keselamatan yang ada dipatuhi oleh pihak perusahaan. Kebakaran di pabrik dapat diakibatkan oleh banyak faktor, mulai dari kelalaian dalam pengelolaan alat, adanya bahan material yang mudah terbakar, hingga kurangnya pelatihan keselamatan bagi pekerja. Ini adalah titik kritis yang perlu diperhatikan oleh pihak-pihak berwenang, termasuk Dinas Ketenagakerjaan dan Instansi terkait lainnya. Penegakan peraturan keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memastikan bahwa aturan-aturan tersebut ditegakkan dengan tegas. Selain itu, perlu ada evaluasi sistematis mengenai pengawasan terhadap pabrik-pabrik yang beroperasi, terutama yang digunakan untuk proses produksi dengan risiko tinggi. Investasi dalam pelatihan keselamatan bagi pekerja, serta penerapan teknologi pemadam kebakaran yang memadai, harus menjadi prioritas. Keberadaan alat pemadam kebakaran yang dapat diakses dan dilatih penggunaannya oleh seluruh karyawan harus dimaksimalkan untuk meminimalisasi risiko kejadian serupa di masa mendatang. Dari sisi dampak sosial, kejadian ini juga memberikan pelajaran berharga mengenai pentingnya kesadaran mengenai keselamatan publik dan keselamatan kerja. Masyarakat harus aktif menyuarakan perlunya tindakan pencegahan yang lebih baik dan lebih banyak diskusi mengenai keselamatan di tempat kerja. Perusahaan juga perlu didorong untuk lebih transparan mengenai praktik keselamatan yang mereka terapkan. Dalam situasi seperti ini, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) juga menjadi hal yang kritikal. Perusahaan harus tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada kesejahteraan karyawan dan masyarakat di sekitarnya. Mereka harus berinvestasi dalam program-program keselamatan dan kesejahteraan yang melindungi pekerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman. Kita juga tidak boleh melupakan peran media dalam menangani berita-berita duka seperti ini. Penyampaian informasi yang sensitif dan akurat penting untuk mencegah kepanikan dan kesalahpahaman di masyarakat. Di satu sisi, media berperan dalam menyampaikan berita dan fakta, namun di sisi lain, mereka juga harus bertanggung jawab dalam memperhatikan dampak emosional yang mungkin ditimbulkan pada keluarga korban dan masyarakat luas. Akhir kata, di saat yang penuh duka ini, sangat penting bagi semua pihak untuk bersatu dalam membantu keluarga korban. Pemulihan mental dan dukungan kepada mereka yang terkena dampak harus menjadi perhatian serius. Di samping mencari keadilan bagi para korban, kita juga harus berkomitmen untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan dengan meningkatkan kesadaran, pelatihan, serta penegakan aturan keselamatan yang lebih ketat.