Santi kemudian memperlihatkan sebuah foto yang menjadi kenangannya bersama Sinta semasa kepada Tribunnews. Berita mengenai Sinta yang menjadi korban pembunuhan tanpa kepala di Muara Baru adalah tragedi yang sangat menyedihkan dan menggugah emosi. Kejadian seperti ini bukan hanya mencerminkan kekerasan yang terjadi di masyarakat, tetapi juga menunjukkan sisi gelap dari kehidupan manusia. Korban, Sinta, yang kini tidak dapat berbicara lagi, seharusnya diperlakukan dengan rasa hormat dan kasih sayang, bukan diakhiri dengan cara yang kejam. Hal ini juga membuka mata kita tentang perlunya kesadaran kolektif untuk menangani isu-isu kekerasan dan kejahatan di masyarakat. Menariknya, berita ini juga menyebutkan tentang kembaran Sinta yang bernama Santi. Keberadaan Santi menambah elemen dramatis pada situasi ini, karena kembar sering kali memiliki keterikatan yang sangat kuat satu sama lain. Santi mungkin menghadapi rasa kehilangan yang mendalam, dan situasi ini menempatkannya dalam posisi yang sulit. Kehilangan seorang saudara adalah pengalaman yang sangat berat, dan itu dapat membawa dampak psikologis yang berkepanjangan. Ini mengingatkan kita akan pentingnya memberikan dukungan emosional kepada mereka yang berduka, termasuk Santi. Dalam konteks yang lebih luas, kejadian ini menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan dan perlindungan, terutama bagi perempuan. Masyarakat perlu lebih aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman untuk semua, serta mendukung upaya penegakan hukum untuk menangkap dan menghukum pelaku kejahatan. Pemerintah dan berbagai lembaga harus bekerja sama untuk memitigasi kekerasan dan membantu mencegah kejadian serupa di masa depan. Langkah-langkah ini bisa mencakup edukasi mengenai kekerasan berbasis gender, peningkatan kesadaran, dan penegakan hukum yang lebih tegas. Di sisi lain, berita ini juga berpotensi memicu perhatian media yang berlebihan dan sensationalisme. Media sering kali berfokus pada aspek dramatis dari kejadian, kadang-kadang melupakan dampak yang dialami oleh keluarga dan orang-orang terdekat korban. Penting bagi media untuk melaporkan dengan cara yang sensitif dan bertanggung jawab, menghormati privasi serta martabat para korban dan keluarganya. Masyarakat perlunya dibimbing untuk tidak hanya mencari sensasi dalam berita tetapi juga mengembangkan empati terhadap mereka yang terlibat. Akhirnya, kejadian seperti ini harus dijadikan sebagai bahan refleksi bagi masyarakat. Kita perlu bertanya kepada diri sendiri, "Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah kekerasan semacam ini?" Peran aktif dalam memperjuangkan hak asasi manusia, mendukung korban kekerasan, dan mendorong lingkungan yang aman adalah tanggung jawab bersama. Masyarakat yang peduli dan bersatu bisa lebih kuat dalam menghadapi tantangan ini, dan berfungsi sebagai penghalang terhadap tindakan kekerasan di masa mendatang.