Satu di antaranya, saat Nuryati ditawari Sinta untuk membeli dagangan berupa buah-buahan, beberapa bulan lalu pada tahun 2024 ini. Berita mengenai pembunuhan wanita tanpa kepala di Muara Baru, yang ternyata memiliki profesi tertentu, menjadi sorotan publik karena mencerminkan banyak aspek kompleks dari kehidupan sosial dan kriminalitas di Indonesia. Kasus seperti ini bukan hanya menggugah perasaan kemanusiaan, tetapi juga membuka diskusi yang lebih luas tentang isu-isu seperti kekerasan terhadap perempuan, stigma sosial terhadap pekerjaan tertentu, dan tantangan sistem keamanan di masyarakat. Pertama-tama, penting untuk menyadari bahwa setiap korban kekerasan, termasuk Sinta, memiliki latar belakang dan cerita yang unik. Mengetahui profesi seseorang dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap kasus tersebut. Namun, yang perlu diingat adalah bahwa profesi tidak seharusnya menjadi alasan untuk merendahkan atau menyalahkan korban. Media dan masyarakat harus berhati-hati dalam memberikan label atau penilaian yang dapat menyebabkan stigma tambahan terhadap korban dan keluarganya. Kedua, kasus ini memperlihatkan realitas pahit mengenai keselamatan perempuan di ruang publik, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor-sektor yang rentan. Kekerasan terhadap perempuan adalah isu yang mendesak dan memerlukan perhatian serius dari semua lapisan masyarakat. Negara dan pemerintah perlu memperkuat kebijakan perlindungan bagi perempuan, memberikan edukasi tentang kekerasan berbasis gender, dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua individu, tanpa melihat jenis pekerjaan atau latar belakang mereka. Selanjutnya, berkaitan erat dengan profesi Sinta, berita ini juga memunculkan diskusi mengenai pekerjaan sebagai sumber penghidupan yang layak. Dalam banyak kasus, individu terpaksa memilih pekerjaan tertentu karena kondisi ekonomi yang sulit. Masyarakat harus mampu memberikan dukungan dan mengurangi stigma terhadap jenis pekerjaan yang ada, agar setiap orang mendapatkan hak yang sama untuk berprofesi tanpa merasa tertekan atau terancam. Akhirnya, berita semacam ini harus menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa di balik setiap berita kriminal terdapat manusia yang memiliki keluarga, mimpi, dan harapan. Kita perlu bersikap empatik dan bertanggung jawab dalam menyikapi berita semacam ini. Masyarakat dan media punya peran penting dalam menciptakan kesadaran dan mengurangi risiko terulangnya kasus serupa. Perlunya tindakan kolektif dan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua orang adalah langkah yang harus diambil bersama, demi keadilan dan kesejahteraan.