Presiden Prabowo Subianto ingin mewujudkan bandara Bali Utara dan merancang Bali menjadi The New Singapore atau The New Hongkong. Berita mengenai Prabowo Subianto yang menginginkan Bali menjadi "The New Hong Kong" atau "New Singapore" menunjukkan ambisi besar terhadap pengembangan daerah, terutama dalam konteks pariwisata dan ekonomi. Bali, sebagai salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia, memiliki potensi besar untuk menarik investasi dan mendatangkan turis dari seluruh dunia. Namun, ambisi ini memerlukan perencanaan yang matang dan pendekatan yang berkelanjutan agar tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan budaya. Dalam konteks menjadikan Bali sebagai pusat perekonomian yang setara dengan Hong Kong atau Singapura, penting untuk mempertimbangkan infrastruktur yang memadai. Baik Hong Kong maupun Singapura dikenal dengan infrastruktur yang modern dan efisien. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan investasi besar dalam pengembangan infrastruktur transportasi, komunikasi, dan fasilitas umum lainnya. Ini akan membantu Bali untuk tidak hanya menjadi tujuan wisata, tetapi juga menarik bisnis dan investasi asing. Namun, keinginan tersebut juga harus diimbangi dengan pelestarian budaya dan lingkungan. Bali dikenal dengan keindahan alam dan budayanya yang kaya, yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Jika pengembangan dilakukan dengan sembarangan, risiko kerusakan lingkungan dan kehilangan identitas budaya semakin tinggi. Oleh karena itu, pengembangan Bali harus memperhatikan prinsip keberlanjutan dengan melibatkan masyarakat lokal dalam setiap langkah pengambilan keputusan. Selain itu, dalam mengembangkan Bali menjadi pusat perekonomian baru, akan ada tantangan terkait dengan pertumbuhan penduduk dan urbanisasi. Jika terlalu banyak investasi masuk tanpa perencanaan yang jelas, bisa saja timbul masalah sosial seperti kemacetan, kenaikan harga properti, dan ketidakmerataan dalam distribusi pendapatan. Untuk itu, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pengusaha lokal, komunitas, dan pemerintah daerah, sangat diperlukan untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Tanggapan ini juga mengisyaratkan perlunya otak-otak yang inovatif dan kreatif untuk merancang produk dan layanan yang sesuai dengan perkembangan global. Menjadi "New Hong Kong" atau "New Singapore" tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem bisnis yang mendukung inovasi dan teknologi. Bali perlu menjadi tempat di mana ide-ide baru dapat berkembang dan memberikan kontribusi pada ekonomi yang lebih besar. Secara keseluruhan, meskipun visi Prabowo untuk menjadikan Bali sebagai "The New Hong Kong" atau "New Singapore" sangat ambisius dan dapat membawa banyak manfaat, implementasi strategi yang baik dan berkelanjutan menjadi kunci kesuksesannya. Pendekatan yang seimbang antara pengembangan ekonomi, pelestarian budaya, dan perlindungan lingkungan harus menjadi prioritas agar Bali tidak hanya berkembang, tetapi juga tetap menjadi destinasi yang diimpikan oleh banyak orang.