Densus 88 Antiteror tangkap 3 terduga teroris di Jawa Tengah. Ketiganya tertangkap di Solo, Demak dan Kudus. Ketiganya diduga terafiliasi ISIS. Berita tentang penangkapan tiga terduga teroris oleh Densus 88 di Jawa Tengah merupakan sebuah pengingat penting akan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam menghadapi ancaman terorisme. Meskipun Indonesia telah berhasil melakukan berbagai upaya untuk memberantas terorisme, seperti operasi penangkapan dan deradikalisasi, masih ada kelompok-kelompok yang berusaha mengacaukan keamanan dan stabilitas negara. Penangkapan yang dilakukan ini menunjukkan bahwa aparat keamanan tetap waspada dan aktif dalam mengidentifikasi serta menindak mereka yang terlibat dalam aktivitas terorisme. Pengamanan barang bukti berupa bendera ISIS dan golok menunjukkan adanya upaya untuk mengekspresikan ideologi ekstrem yang bisa memicu tindakan kekerasan. ISIS, sebagai organisasi teroris internasional, telah berhasil mempengaruhi beberapa individu di Indonesia, membuat mereka terjerumus dalam pemikiran radikal. Tindakan cepat Densus 88 dalam menangkap terduga ini menjadi langkah preventif yang penting, untuk mencegah potensi serangan atau tindakan kekerasan yang dapat membahayakan masyarakat. Di sisi lain, penangkapan ini juga menggugah perlunya lebih banyak lagi pendekatan holistik untuk mengatasi masalah radikalisasi. Hanya mengandalkan penegakan hukum saja tidak cukup; penting juga untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya paham ekstremisme, serta memberikan ruang bagi mereka yang pernah terjerumus untuk kembali ke jalur yang benar. Program deradikalisasi yang efektif dan dukungan komunitas dapat menjadi kunci dalam mengurangi angka radikalisasi di kalangan warga. Terdapat juga tantangan komunikasi dan informasi yang perlu disikapi dengan bijak. Dalam era digital seperti sekarang, propaganda kelompok ekstremis sangat mudah menyebar melalui media sosial. Oleh karena itu, upaya untuk melawan narasi-narasi tersebut harus diintensifkan dengan menyediakan konten yang positif dan membawa message perdamaian. Masyarakat perlu diajak berperan aktif dalam melawan radikalisasi dengan meningkatkan kesadaran akan keberagaman dan nilai-nilai toleransi. Kesimpulannya, penangkapan terduga teroris ini merupakan langkah positif dalam menjaga keamanan, tetapi juga harus diimbangi dengan upaya pencegahan yang lebih luas. Pendekatan komprehensif yang menggabungkan penegakan hukum, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat akan sangat penting dalam memerangi ancaman terorisme di Indonesia ke depannya. Kita semua memiliki peran dalam menjaga keamanan dan menciptakan lingkungan yang aman bagi generasi mendatang.