Lurah Plajan, Gunungkidul, Muryono Asih berharap temuan gua di wilayahnya bisa dijadikan tempat wisata. Dia menilai hal itu bisa mendongkrak perekonomian warga. Tanggapan terhadap berita yang berjudul "Lurah Planjan Harap Temuan Gua di JJLS Dijadikan Tempat Wisata" dapat dilihat dari beberapa aspek, termasuk potensi pariwisata, dampak terhadap komunitas lokal, serta pentingnya pelestarian lingkungan. Pertama-tama, penemuan gua di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) tentu memberikan peluang besar untuk pengembangan pariwisata di kawasan tersebut. Jika dikelola dengan baik, gua ini dapat menarik perhatian wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Keberadaan gua dapat menjadi daya tarik tersendiri dan memberikan nilai tambah bagi daerah Planjan. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pariwisata berkelanjutan, gua ini dapat menjadi salah satu destinasi yang dapat mendukung ekonomi lokal melalui peningkatan sektor pariwisata, seperti homestay, kuliner, dan kerajinan lokal. Namun, penting untuk menyadari bahwa pengembangan tempat wisata tidak bisa dilakukan sembarangan. Keterlibatan komunitas lokal dalam proses perencanaan dan pengelolaan menjadi hal yang krusial. Dengan melibatkan masyarakat, kita dapat memastikan bahwa keuntungan ekonomi yang dihasilkan dari pariwisata juga dinikmati oleh mereka. Selain itu, pelestarian budaya dan tradisi lokal harus diperhatikan agar pariwisata ini tidak mengikis nilai-nilai yang ada di masyarakat sekitar. Dari perspektif lingkungan, penemuan gua ini juga memberikan tantangan tersendiri. Pengelolaan kawasan wisata yang baik dan ramah lingkungan harus menjadi prioritas. Jika tidak, ada risiko kerusakan pada gua dan ekosistem sekitarnya. Kegiatan pariwisata yang tidak terencana dapat menyebabkan kerusakan yang permanen. Oleh karena itu, perlu adanya kajian mendalam tentang cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian gua itu sendiri, sambil tetap memungkinkan akses wisata yang aman dan menyenangkan bagi pengunjung. Selain itu, Pemerintah daerah, terutama yang dipimpin oleh lurah, perlu berkolaborasi dengan ahli geologi, ekologi, dan pariwisata untuk merumuskan strategi pengembangan yang berkelanjutan. Edukasi kepada pengunjung mengenai pentingnya menjaga lingkungan sekitar juga harus menjadi bagian dari rencana ini. Dengan demikian, wisatawan tidak hanya akan menikmati keindahan gua, tetapi juga memahami pentingnya pelestarian alam. Akhirnya, pernyataan Lurah Planjan yang berharap agar gua tersebut dijadikan tempat wisata menunjukkan inisiatif positif demi kemajuan daerah. Namun, hal ini harus diimbangi dengan perencanaan yang matang dan partisipasi masyarakat. Dengan langkah yang tepat, gua ini tidak hanya akan menjadi sumber pendapatan, tetapi juga menjadi simbol dari upaya masyarakat dalam menjaga dan melestarikan warisan alam mereka.