KPU Kota Jogja akan menggelar debat publik perdana calon wali kota. Afnan Hadikusumo mengaku tak ada strategi khusus, hanya berdoa dan membaca data. Berita mengenai Cawalkot Jogja Afnan yang membaca buku eks Walikota Herry Zudianto menjelang debat merupakan sebuah langkah strategis dalam konteks persiapan menghadapi kompetisi pemilihan kepala daerah. Tindakan ini menunjukkan bahwa Afnan menghargai pengalaman dan kebijakan yang telah diterapkan oleh Herry Zudianto, yang merupakan salah satu figura penting dalam sejarah kepemimpinan Yogyakarta. Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk memahami dinamika pemerintahan sebelumnya serta mencari inspirasi dari kebijakan yang berhasil dan yang tidak. Menggali pengetahuan dari pemimpin sebelumnya sangat penting dalam konteks politik. Afnan dapat memanfaatkan informasi dari buku tersebut untuk merumuskan visi dan misi yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat Yogyakarta saat ini. Dengan memahami konteks sosial, budaya, dan politik yang dihadapi oleh Walikota sebelumnya, Afnan dapat menciptakan narasi yang lebih kuat dan berlandaskan pengalaman nyata dalam debat nantinya. Ini juga menunjukkan sikap terbuka dan kemauan untuk belajar, yang merupakan kualitas positif bagi seorang pemimpin. Di sisi lain, langkah ini juga dapat dilihat sebagai upaya Afnan untuk menarik perhatian pemilih yang mengenang masa kejayaan kepemimpinan Herry Zudianto. Jika Afnan dapat menunjukkan bahwa ia memiliki pemahaman yang baik tentang tantangan yang dihadapi dan strategi yang sudah diterapkan sebelumnya, maka ia memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat. Dalam politik, simbolisme dan hubungan emosional juga memainkan peran penting. Namun, penting bagi Afnan untuk tidak hanya terpaku pada masa lalu. Sementara memahami sejarah sangat penting, ia perlu menyampaikan ide-ide segar dan solusi inovatif untuk masalah yang dihadapi Yogyakarta saat ini. Ketersediaan data terbaru mengenai isu-isu yang dihadapi masyarakat, seperti pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan ketahanan ekonomi, harus menjadi fokus utama dalam debat. Keseimbangan antara menghormati sejarah dan mengedepankan visi masa depan adalah kunci keberhasilan. Selain itu, respons masyarakat terhadap tindakan Afnan ini juga perlu diperhatikan. Apakah mereka melihatnya sebagai langkah yang tulus untuk belajar atau sekadar strategi politik belaka? Hal ini sangat tergantung pada cara Afnan menyampaikan pemikirannya dalam debat. Jika ia dapat menunjukkan kedalaman pemahaman dan komitmen terhadap isu-isu yang ada, maka tindakan ini bisa semakin memperkuat posisinya di mata pemilih. Secara keseluruhan, membaca buku eks Walikota Herry Zudianto adalah langkah yang positif bagi Afnan. Namun, keberhasilan dalam debat dan pemilihan tidak hanya ditentukan oleh hasil analisis dari buku tersebut, tetapi juga oleh kemampuannya untuk berinovasi, berkomunikasi dengan jelas, dan mendengarkan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, Afnan tidak hanya akan menjadi penerus, tetapi juga inovator yang mampu membawa Yogyakarta menuju masa depan yang lebih baik.