Loading...
Cawalkot Jogja nomor urut 2 Hasto Wardoyo mengkritik gagasan Cawalkot nomor urut 1 Heroe Poerwadi soal rencana membangun rumah susun di atas pasar tradisional.
Saya tidak memiliki akses langsung ke berita terkini, tetapi saya dapat memberikan analisis umum tentang topik yang mungkin ada dalam berita tersebut berdasarkan judul yang diberikan.
Berita dengan judul 'Hasto Kritik Ide Heroe soal Hunian di Atas Pasar Tradisional Jogja' mengisyaratkan adanya kontroversi atau perdebatan mengenai rencana pembangunan hunian di atas pasar tradisional di Yogyakarta. Dalam konteks ini, adalah penting untuk mempertimbangkan beberapa aspek dan dampak dari ide tersebut.
Pertama-tama, pasar tradisional memiliki nilai budaya dan sosial yang tinggi bagi masyarakat. Pasar bukan hanya tempat untuk membeli dan menjual barang, tetapi juga merupakan ruang publik yang memfasilitasi interaksi sosial dan pelestarian tradisi lokal. Pembangunan hunian di atas atau di sekitar pasar tradisional mungkin bisa mengancam keberadaan dan fungsi pasar itu sendiri. Jika pasar kehilangan pengunjung karena adanya pembangunan, ini akan berimplikasi negatif bagi perekonomian lokal dan kehidupan sosial masyarakat.
Kedua, perlu dilihat dari sisi perencanaan kota. Yogyakarta, sebagai kota yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya, membutuhkan perencanaan yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan pelestarian warisan budaya. Jika ide hero untuk membangun hunian di atas pasar tradisional disertai dengan studi yang mendalam tentang dampaknya, maka tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan potensi inovasi dalam perencanaan kota. Namun, jika hal ini dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan budaya, maka kritik dari Hasto menjadi penting untuk diperhatikan.
Ketiga, akan menjadi menarik untuk melihat apakah ada alternatif lain yang bisa diusulkan. Misalnya, konsep hunian yang berintegrasi dengan keberadaan pasar tradisional tanpa mengganggu aktivitas pasar itu sendiri. Ini bisa menciptakan sinergi antara ruang tinggal dan ruang perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Pendekatan seperti ini memerlukan pemikiran kreatif dan kolaborasi antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat.
Akhirnya, penting untuk melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan kota dapat menghasilkan solusi yang lebih baik dan lebih berkelanjutan. Dalam kasus ini, mendengarkan opini masyarakat dan pedagang pasar tradisional sangatlah penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya berdasarkan pada visi pembangunan, tetapi juga mampu mendukung keberlangsungan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
Secara keseluruhan, kritik Hasto terhadap ide Heroe ini menunjukkan perlunya diskusi dan evaluasi yang mendalam sebelum mengimplementasikan proyek-proyek pembangunan di Yogyakarta. Harapan ke depan adalah agar perencanaan kota dapat dilakukan dengan pendekatan yang lebih inklusif, menghargai budaya lokal, dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment