Rahmat mengatakan digelarnya event Nobar tersebut sebagai bentuk silaturahmi ke sesama alumni FHUI. Berita mengenai calon Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (Iluni FHUI) yang berencana menggabungkan seni budaya untuk merangkul alumni merupakan suatu langkah yang menarik dan inovatif. Dalam konteks alumni, keberadaan ikatan yang kuat antar anggota menjadi sangat penting, terutama untuk mendukung berbagai inisiatif baik dalam bidang profesional, sosial, maupun budaya. Upaya untuk menciptakan kedekatan melalui seni dan budaya bisa menjadi jembatan yang efektif untuk menjangkau lebih banyak alumni, termasuk mereka yang mungkin merasa terasing atau kurang terlibat. Seni dan budaya memiliki kekuatan untuk menyatukan orang. Aktivitas yang berkaitan dengan seni, seperti pameran seni, pertunjukan teater, atau festival budaya, dapat menarik perhatian alumni dari berbagai latar belakang. Hal ini tidak hanya tentang merayakan warisan budaya, tetapi juga tentang menciptakan sebuah ruang di mana alumni merasa nyaman untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman. Dengan pendekatan seperti ini, para alumni bisa lebih mudah terhubung kembali dengan almamater mereka dan satu sama lain. Tanggapan ini juga menggambarkan bagaimana seni dan budaya dapat menjadi alat untuk menciptakan jaringan yang lebih inklusif. Alumni sering kali memiliki berbagai minat dan profesi, dan dengan menawarkan beragam kegiatan yang berkaitan dengan seni, calon Ketua Umum ini dapat mengakomodasi berbagai preferensi tersebut. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan merasa diundang, tetapi juga diperlakukan sebagai bagian integral dari komunitas. Selain itu, pendekatan ini bisa berkontribusi pada pengembangan pribadi dan profesional para alumni. Kegiatan seni dan budaya sering kali bisa menjadi sarana untuk melatih keterampilan, membangun kreativitas, dan menjalin kolaborasi. Alumni yang terlibat dalam acara atau proyek seni tertentu mungkin menemukan peluang untuk berkolaborasi di bidang profesional mereka, yang dapat menghasilkan inovasi dan proyek baru di luar kegiatan untuk alumni saja. Namun, tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasi ide ini adalah bagaimana memastikan bahwa kegiatan seni budaya ini relevan dan menarik bagi semua alumnus. Penting bagi calon Ketua Umum untuk melakukan survei atau diskusi dengan alumni untuk memahami apa yang ingin mereka lihat dan bagaimana mereka bisa terlibat. Dengan melakukan pendekatan yang partisipatif, calon Ketua Umum dapat menciptakan program yang resonan bagi seluruh alumni. Secara keseluruhan, gagasan menghadirkan seni dan budaya dalam rangka merangkul alumni merupakan pendekatan yang cerdas dan strategis. Hal ini mencerminkan pemahaman bahwa hubungan antar alumni tidak hanya terbatas pada jaringan profesional, tetapi juga pada aspek emosional dan budaya yang mengikat mereka dengan alma mater dan sesama alumni. Jika dieksekusi dengan baik, ini dapat membawa dampak positif dan memperkuat rasa komunitas di kalangan alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia.