Aditdoodleman Sentil 'Jogja Terbuat dari Rindu dan Sampah Mambu' di Kotabaru

2 hari yang lalu
5


Loading...
Aditdoodleman kembali menggambar mata warna-warni di gunungan sampah Kotabaru, Jogja, untuk menyoroti masalah sampah dan kurangnya perhatian pemerintah.
Berita dengan judul "Aditdoodleman Sentil Jogja Terbuat dari Rindu dan Sampah Mambu di Kotabaru" menciptakan kesan yang cukup menarik dan mengundang perhatian. Judul yang unik ini menggambarkan paduan antara kerinduan yang mendalam terhadap suatu tempat, dalam hal ini Jogja, dengan realitas pahit tentang masalah sampah di daerah tersebut. Pemilihan kata-kata seperti "rindu" dan "sampah mambu" memberikan gambaran kontras yang kuat dan mengundang kita untuk merenungkan dua hal tersebut dalam konteks kehidupan sehari-hari masyarakat. Dalam konteks lingkungan, isu sampah memang menjadi perhatian yang semakin mendesak, terutama di daerah-daerah yang padat penduduk dan menjadi tujuan wisata, seperti Jogja. Menggambarkan Jogja sebagai tempat yang "terbuat dari rindu" adalah sebuah ungkapan yang mencerminkan cinta dan kedekatan masyarakat terhadap kota tersebut. Namun, di sisi lain, menyebutkan "sampah mambu" menunjukkan bahwa ada problem mendasar yang harus dihadapi. Ini adalah pengingat bahwa keindahan dan nostalgia yang kita rasakan terhadap suatu tempat tidak bisa terpisahkan dari tanggung jawab kita dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Dari perspektif budaya, Jogja memiliki arti yang dalam bagi banyak orang, baik lokal maupun pengunjung. Namun, ketika rindu tersebut tidak disertai dengan tindakan nyata untuk menjaga kebersihan, maka itu hanya menjadi ilusi semata. Untuk mengenang Jogja sebagai kota yang penuh kenangan, masyarakat dan pemerintah harus bersinergi dalam menangani masalah sampah. Upaya-upaya seperti kampanye bersih-bersih, edukasi mengenai pengelolaan sampah, hingga penguatan regulasi adalah langkah konkret yang perlu dilakukan. Melalui berita ini, Aditdoodleman tampaknya berusaha menyampaikan pesan sosial yang penting. Dalam suatu konteks kreatif, seni dan pesan lingkungan sering beririsan. Mungkin, karya-karya dari Aditdoodleman dapat menjadi medium yang efektif untuk memicu diskusi tentang keindahan dan tantangan yang ada di Jogja saat ini. Ini adalah contoh yang baik tentang bagaimana para seniman dapat berkontribusi terhadap kesadaran sosial dan lingkungan melalui karya mereka. Di era digital dan media sosial saat ini, berita semacam ini dapat menjadi viral dan menjangkau lebih banyak orang. Ketika masyarakat mulai sadar akan isu yang dihadapi, mereka diharapkan bisa ikut terlibat dalam perbaikan. Mungkin saja, melalui eksplorasi artistik dan rasa cinta terhadap Jogja, masyarakat akan lebih termotivasi untuk berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan keindahan kota. Kesimpulannya, berita ini tidak hanya sekedar menyoroti problematika lingkungan, tetapi juga menggugah rasa kedekatan emosional masyarakat terhadap tempat yang mereka cintai. Diperlukan kolaborasi dari masyarakat, pemerintah, dan sektor kreatif untuk mengubah rindu yang mengharukan menjadi aksi nyata yang dapat mengubah wajah Jogja menjadi lebih bersih dan indah. Dengan cara ini, Jogja tidak hanya akan menjadi tempat kenangan, tetapi juga menjadi tempat di mana setiap orang merasa aman dan nyaman untuk menikmati keindahan dan budaya yang ditawarkan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment