Loading...
istri dari korban menceritakan jika yang bersangkutan gantung diri diduga disebabkan karena korban diminta untuk mengikuti seleksi ASN.
Berita mengenai seorang satpam di Yogyakarta yang ditemukan tewas gantung diri diduga akibat depresi terkait permintaan untuk mengikuti seleksi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) tentunya sangat menggugah perhatian. Insiden ini mencerminkan kondisi mental yang seringkali diabaikan dalam masyarakat, terutama dalam konteks tekanan pekerjaan dan harapan yang tinggi di lingkungan kerja. Dalam banyak kasus, individu yang mengalami stres atau depresi tidak selalu mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, sehingga bisa berujung pada tindakan tragis seperti ini.
Salah satu aspek yang perlu dicermati adalah stigma yang masih melekat pada isu kesehatan mental di Indonesia. Banyak orang merasa malu atau enggan untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari bantuan ketika menghadapi masalah mental. Dalam konteks ini, tuntutan untuk berkompetisi dalam seleksi PPPK bisa menambah beban bagi mereka yang sudah merasa tertekan. Tekanan untuk memenuhi ekspektasi dan meraih kesuksesan dalam karier dapat menjadi faktor yang signifikan dalam memicu atau memperburuk kondisi mental seseorang.
Di sisi lain, penting untuk mengenali bahwa sistem seleksi pegawai, seperti PPPK, seringkali menciptakan suasana kompetitif yang ketat. Hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi individu, terutama mereka yang merasa tidak memiliki dukungan yang memadai. Kegagalan dalam proses seleksi bukan hanya sekadar kehilangan kesempatan kerja, tetapi juga bisa dianggap sebagai kegagalan dalam memenuhi standar sosial dan ekonomi, yang tentunya berdampak besar pada psikologis seseorang.
Penting bagi instansi terkait untuk memahami dampak dari tekanan yang ditimbulkan oleh proses seleksi ini. Mereka perlu menyediakan ruang bagi calon pegawai untuk berbicara tentang kekhawatiran dan masalah yang mungkin mereka hadapi. Dukungan psikologis, baik melalui konsultasi maupun program yang berfokus pada kesehatan mental, harus menjadi bagian integral dari proses rekrutmen. Satu langkah kecil dapat menghasilkan perbedaan yang signifikan bagi individu yang berjuang dengan kesehatan mental mereka.
Selain itu, peran komunitas dan keluarga juga sangat penting dalam mendukung individu yang mungkin mengalami depresi. Kesadaran akan tanda-tanda depresi dan pengertian bahwa meminta bantuan adalah langkah yang penting dapat membantu menurunkan angka kejadian serupa di masa depan. Pendidikan tentang kesehatan mental harus diperluas agar masyarakat lebih peka terhadap isu ini dan mampu memberi dukungan kepada mereka yang membutuhkan.
Dalam kesimpulannya, insiden tragis ini harus menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih sering berbicara tentang kesehatan mental dan pentingnya dukungan sosial. Kita perlu menciptakan lingkungan di mana individu merasa aman untuk berbagi perasaan mereka tanpa takut akan stigma. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi pada pencegahan tragedi serupa di masa depan. Dialog tentang kesehatan mental harus menjadi agenda utama di berbagai sektor, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan masyarakat luas, untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan lebih saling mendukung.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment