Pasangan ASIH, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie, optimis elektabilitas mereka naik setelah debat publik perdana Pilkada Jabar 2024. Berita tentang debat yang dihadiri oleh Syaikhu dan Ilham terkait Pilkada Jabar menyoroti dinamika persaingan politik yang semakin intensif di Indonesia. Debat seperti ini menjadi platform penting bagi para kandidat untuk memperlihatkan visi, misi, dan program kerja mereka kepada publik. Dalam konteks Pilkada, terutama di provinsi sebesar Jawa Barat, keberhasilan dalam debat sering kali berpengaruh terhadap elektabilitas para calon. Pentingnya debat dalam konteks pemilihan umum tidak dapat diabaikan. Debat memberikan kesempatan bagi kandidat untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan kritis dari masyarakat dan lawan politik. Melalui debat, pemilih bisa mendapatkan gambaran tentang bagaimana calon pemimpin akan mengambil keputusan, dan bagaimana mereka menanggapi isu-isu yang relevan di masyarakat. Jika Syaikhu dan Ilham merasa puas dengan jalannya debat, hal ini mungkin menunjukkan bahwa mereka mampu menguasai panggung dan menyampaikan argumentasi yang kuat. Namun, keyakinan mereka bahwa elektabilitas akan meningkat setelah debat perlu diimbangi dengan realitas di lapangan. Elektabilitas tidak hanya ditentukan oleh performa dalam debat, tetapi juga oleh berbagai faktor lain, seperti kampanye yang solid, koneksi dengan pemilih, serta relevansi isu-isu yang diangkat. Di era digital saat ini, interaksi dengan masyarakat melalui media sosial dan platform digital lainnya juga memiliki peran besar dalam membangun citra serta mendongkrak popularitas calon. Selain itu, dalam konteks Pilkada di Jawa Barat, yang merupakan salah satu provinsi dengan jumlah pemilih yang signifikan, penting bagi kedua kandidat untuk menjangkau berbagai segmen masyarakat. Setiap daerah di provinsi ini memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, strategi kampanye yang inklusif dan responsif akan sangat mempengaruhi peluang mereka di pemilihan. Kesimpulannya, meskipun debat adalah elemen penting dalam proses pemilihan, calon pemimpin harus tetap mempersiapkan strategi yang holistik dan adaptif. Kepuasan terhadap performa debat hanyalah bagian dari perjalanan panjang menuju keberhasilan dalam pilkada. Di akhir hari, yang terpenting adalah bagaimana calon tersebut dapat merespons dan memenuhi harapan masyarakat pasca-debat dan selama masa kampanye.