Cerita Seorang Ibu di Deli Serdang Tak Berani Bekerja karena Trauma Diserang Oknum TNI

12 November, 2024
4


Loading...
Sri Ulina, ibu 35 tahun, masih trauma setelah serangan prajurit Armed di Deli Serdang. Kisahnya menggambarkan ketakutan mendalam di tengah masyarakat.
Berita mengenai seorang ibu di Deli Serdang yang tak berani bekerja karena trauma diserang oknum TNI mencerminkan masalah yang lebih luas di masyarakat, khususnya terkait dengan keamanan dan perlindungan hak asasi manusia. Kasus ini menunjukkan adanya ketidakadilan yang dialami oleh individu yang seharusnya merasa aman dalam menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menjalani aktivitas profesional mereka. Trauma yang dialami oleh ibu tersebut dapat memiliki dampak jangka panjang, tidak hanya secara psikologis, tetapi juga secara ekonomi dan sosial. Ketidakamanan yang dirasakan oleh perempuan, khususnya dalam konteks situasi yang melibatkan kekuasaan militer, adalah isu yang sangat serius. Kasus seperti ini harus dilihat sebagai indikasi adanya kesenjangan dalam perlindungan hukum dan keadilan. Ketika oknum dari institusi yang seharusnya memberikan perlindungan malah menjadi sumber ancaman, maka kepercayaan publik terhadap aparat hukum menjadi terganggu. Ini adalah masalah sistemik yang perlu ditangani dengan serius oleh pihak berwenang. Penting untuk mendorong dialog yang lebih terbuka dan transparan antara masyarakat dan institusi TNI atau pihak berwenang lainnya. Dalam upaya membangun kepercayaan, pihak berwenang perlu berkomitmen untuk menegakkan hukum dan mengambil tindakan tegas terhadap tindakan kekerasan atau intimidasi yang dilakukan oleh oknum anggota mereka. Masyarakat harus merasa bahwa mereka memiliki akses untuk melaporkan pelanggaran tanpa rasa takut akan balas dendam. Di sisi lain, trauma yang dialami oleh perempuan ini juga menyoroti pentingnya dukungan psikologis. Penanganan trauma dengan pendekatan yang tepat sangat diperlukan agar korban bisa pulih dan kembali melakukan aktivitas sehari-hari. Dukungan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas sekitar bisa membantu meringankan beban yang dialami oleh individu yang terkena dampak. Akhirnya, kasus ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus berjuang demi keadilan dan perlindungan hak asasi manusia. Edukasi tentang pentingnya menghormati hak-hak individu dan peningkatan kesadaran akan dampak dari kekerasan harus dilakukan secara berkelanjutan. Dalam jangka panjang, membangun budaya yang menghargai dan melindungi setiap individu, terlepas dari latar belakang mereka, adalah tujuan yang harus dicapai.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment