Seorang pria tanpa identitas tertemper kereta di KM 152+6/5, Selasa (12/11/2024). Beruntung, ia hanya mengalami luka di kepala dan sudah dirawat. Berita mengenai pejalan kaki yang tertabrak kereta dekat Stasiun Andir merupakan sebuah tragedi yang memprihatinkan. Kecelakaan seperti ini menyoroti beberapa isu penting terkait keselamatan transportasi, kesadaran masyarakat, serta infrastruktur yang ada di sekitar jalur kereta api. Pertama, peristiwa ini mencerminkan pentingnya kesadaran akan keselamatan saat berada di dekat area rel kereta. Banyak pejalan kaki yang mungkin tidak menyadari resiko yang mereka hadapi ketika melintasi jalur kereta, terutama di area yang merupakan jalur lalu lintas aktif. Edukasi mengenai tata cara berinteraksi dengan transportasi kereta harus ditingkatkan, baik melalui kampanye keselamatan publik maupun program di sekolah-sekolah. Kedua, infrastruktur yang ada di sekitar stasiun juga perlu mendapatkan perhatian. Apakah ada fasilitas seperti jembatan penyeberangan atau palang pintu yang memadai untuk memisahkan pejalan kaki dari jalur kereta? Keberadaan fasilitas ini bisa sangat berpengaruh terhadap keselamatan pejalan kaki serta dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pihak berwenang perlu mengevaluasi kondisi infrastruktur yang ada dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya demi meningkatkan keselamatan. Lebih jauh, peristiwa ini juga mengingatkan kita akan pentingnya tanggung jawab bersama. Para pengguna jalan, baik pengemudi maupun pejalan kaki, perlu saling menghormati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Kesadaran ini bukan hanya tanggung jawab pihak kereta api atau pemerintah, tetapi juga masyarakat luas. Selain itu, kita juga harus mempertimbangkan dampak emosional dan psikologis bagi keluarga korban. Peristiwa tragis seperti ini dapat menimbulkan trauma dan kehilangan yang mendalam bagi orang-orang terdekat. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan dukungan psikologis bagi mereka yang terkena dampak, agar mereka dapat melalui masa sulit ini dengan dukungan yang memadai. Tentu saja, ada juga aspek regulasi yang perlu dibahas. Pemerintah dan otoritas transportasi harus memastikan bahwa semua standar keselamatan dipatuhi dan terus melakukan evaluasi terkait keselamatan pejalan kaki. Ini termasuk melakukan inspeksi rutin dan memonitor area yang rawan kejadian. Dari sisi masyarakat, kita harus lebih proaktif dalam berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang aman. Ini bisa berarti berkontribusi dalam kegiatan sosial yang mempromosikan keselamatan atau bahkan melaporkan kondisi-kondisi berbahaya yang kita temui. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, operator transportasi, dan masyarakat. Secara keseluruhan, insiden ini kali ini adalah pengingat yang tragis bahwa keselamatan transportasi adalah suatu hal yang sangat penting. Kita semua perlu berperan aktif dalam menjaga keselamatan di sekitar kita, untuk mencegah tragedi serupa terulang di masa depan.