Pasangan calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki dan Bobby Maulana, menggelar kampanye akbar. Ayep berjanji memberantas kemiskinan dan pengangguran dalam 5-10 tahun Berita mengenai kampanye akbar di Sukabumi yang dipimpin oleh Ayep Zaki dengan pernyataan "Bukan Omon-omon" mencerminkan dinamika politik yang sedang berlangsung di tingkat lokal. Kalimat tersebut bisa diinterpretasikan sebagai upaya untuk menegaskan komitmen dan keseriusan menggugah perhatian masyarakat. Istilah "omon-omon" dalam konteks ini bisa diasosiasikan dengan suatu bentuk janji yang kosong atau sekadar kedok untuk menarik perhatian. Dengan begitu, pernyataan seperti ini diharapkan mampu membangun kepercayaan publik terhadap calon atau partai yang diwakilinya. Kampanye akbar sendiri adalah momen penting dalam setiap fase pemilihan, di mana para calon berusaha menunjukkan visi dan misi mereka kepada konstituen. Bagi Ayep Zaki, menggelar kampanye di suatu daerah seperti Sukabumi adalah langkah strategis untuk merayu pangsa suara yang mungkin masih bisa diperebutkan. Keberanian muncul ke publik dan berinteraksi langsung dengan masyarakat adalah poin positif yang seharusnya diapresiasi, terutama jika disertai dengan program-program yang realistis dan bisa diimplementasikan. Dalam era informasi yang begitu cepat, di mana masyarakat semakin kritis, pernyataan yang lebih transparan dan bernilai positif akan membuat calon lebih menonjol di antara kompetitornya. Pendekatan seperti itu sangat penting karena masyarakat cenderung mencari figur yang kredibel dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, jika Ayep Zaki berusaha untuk menjauhkan diri dari citra yang tidak diinginkan dan justru menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan amanah, maka ini adalah langkah yang tepat. Bukan hanya sekadar retorika, tindakan nyata yang dilakukan dalam membantu dan mendengarkan aspirasi masyarakat juga sangat menentukan. Dalam konteks ini, Ayep Zaki harus terus berupaya menjalankan program-program yang pro-rakyat, sehingga kehadirannya bukan hanya sekadar sesaat tetapi memberikan dampak jangka panjang. Dukungan dari masyarakat tidak hanya ditentukan oleh slogan-slogan yang diucapkan saat kampanye, tetapi juga dari rekam jejak dan komitmen berkelanjutan setelah terpilih. Kampanye yang dilakukan di Sukabumi ini juga mencerminkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses politik. Gerakan masyarakat untuk terlibat aktif dalam pemilihan umum adalah suatu sinyal bahwa mereka peduli terhadap masa depan daerah dan negara. Oleh karena itu, jika Ayep Zaki benar-benar ingin mendengarkan suara rakyat, sangat penting baginya untuk membuat forum diskusi, mendengarkan kritik, dan bersikap terbuka terhadap masukan dari setiap elemen masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang diinginkan masyarakat dan apa yang menjadi keluhan mereka, Ayep Zaki punya kesempatan untuk membangun program yang lebih relevan. Ini adalah momen bagi setiap calon untuk mencari koneksi yang lebih dalam dengan pemilih, bukan hanya sebagai janji politik, tetapi sebagai bagian dari tanggung jawab moral untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Sukabumi. Maka dari itu, saat memilih calon legislatif atau kepala daerah, masyarakat perlu mengedepankan kriteria yang jelas: bukan hanya siapa yang paling populer, tetapi siapa yang benar-benar menjalankan integritas dan memiliki visi untuk masa depan yang lebih baik.