Loading...
Disdikpora Cianjur panggil guru dan pihak sekolah terkait kasus murid digunduli. Kasus ini jadi pelajaran penting bagi pendidikan.
Berita mengenai tindakan pengundulan rambut seorang siswi SD oleh guru di Cianjur tentu menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat. Tindakan tersebut mencerminkan adanya masalah dalam pendekatan pendidikan yang dilakukan oleh beberapa pihak, terutama dalam hal disiplin dan pengelolaan perilaku siswa. Di era modern ini, pendekatan yang lebih mendidik dan manusiawi seharusnya lebih diutamakan dibandingkan dengan tindakan kekerasan fisik, yang dapat berdampak negatif pada psikis anak.
Pertama-tama, tindakan menggunduli rambut siswi merupakan bentuk penghinaan dan bisa menyebabkan trauma psikologis yang mendalam. Anak-anak pada usia SD sangat peka terhadap penilaian teman-teman sebayanya. Menggunduli rambut sebagai bentuk hukuman dapat membuat anak merasa terpinggirkan dan berpengaruh pada harga diri mereka. Oleh karena itu, penting bagi pendidikan untuk membina karakter dan mengajarkan nilai-nilai empati, bukan justru menciptakan rasa takut.
Kedua, tindakan tersebut menunjukkan perlunya pembenahan dalam sistem pendidikan dan pelatihan bagi para guru. Sebagai pendidik, guru seharusnya memiliki keterampilan dalam menangani perilaku siswa dengan pendekatan yang lebih positif, seperti diskusi atau konseling. Modul pelatihan dan pembinaan bagi guru dalam hal psikologi pendidikan bisa menjadi solusi untuk mengurangi terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.
Selanjutnya, langkah Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Olahraga (Disdikpora) Cianjur yang memanggil pihak sekolah merupakan tindakan yang tepat. Hal ini menunjukkan respons yang cepat terhadap insiden tersebut dan penting bagi mereka untuk menyelidiki secara menyeluruh peristiwa ini. Selain itu, perlu ada transparansi dalam proses hukum yang diambil, sehingga publik dapat melihat bahwa tindakan kekerasan dalam pendidikan tidak ditoleransi.
Di sisi lain, sekolah juga harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswa. Pihak sekolah perlu merumuskan kebijakan yang jelas mengenai disiplin dan pendidikan karakter yang lebih baik. Ini termasuk meningkatkan komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua, agar setiap permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan dengan cara yang lebih konstruktif.
Terakhir, ini adalah kesempatan bagi semua stakeholder, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk melakukan refleksi. Kita perlu mempertanyakan dan membangun sistem pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Sebuah pendidikan yang baik bukan hanya tentang kualitas akademik, tetapi juga tentang pengembangan karakter dan kepribadian siswa yang positif. Kejadian seperti ini seharusnya menjadi momentum untuk melakukan perubahan yang lebih baik dalam dunia pendidikan kita.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment