Calon Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menargetkan dua periode untuk menyelesaikan masalah infrastruktur dan memastikan keberlanjutan program. Tentu, saya akan memberikan tanggapan mengenai berita dengan judul "Ambisi Farhan Bekerja Jadi Wali Kota, Bukan Kumpulkan Portofolio Belaka." Dari judul tersebut, terlihat bahwa Farhan memiliki niat dan tujuan yang jelas dalam mencalonkan diri sebagai Wali Kota. Dalam konteks dunia politik, sering kali terdapat individu yang hanya mengejar jabatan untuk menambah portofolio mereka tanpa memiliki visi yang jelas untuk masyarakat. Namun, jika Farhan menggarisbawahi bahwa ambisinya bukan semata-mata untuk mengumpulkan portofolio, itu menunjukkan bahwa dia memiliki komitmen terhadap pelayanan publik, yang dapat menjadi nilai lebih dalam pencalonannya. Ambisi untuk menjadi Wali Kota biasanya diiringi dengan visi dan misi yang konkret untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika Farhan benar-benar berfokus pada strategi pembangunan yang berkelanjutan serta peningkatan kualitas hidup warga, maka ini merupakan langkah positif. Hal ini perlu disertai dengan program-program yang dapat diimplementasikan secara nyata, serta kemampuan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan stakeholder lainnya. Tentunya, harapan akan kepemimpinan yang baik tidak hanya terletak pada niat dan ambisi seorang calon, melainkan juga pada integritas dan kemampuan untuk menjalankan amanah tersebut. Farhan perlu menunjukkan track record yang dapat diandalkan—baik dalam dunia politik maupun dalam pengabdian kepada masyarakat sebelumnya. Keberanian untuk berinovasi dalam menghadapi tantangan yang ada, serta kemauan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat, akan menjadi kunci sukses dalam kepemimpinannya nanti, jika terpilih. Namun, penting juga untuk memantau dan mengevaluasi langkah-langkah yang diambil oleh Farhan selama masa kampanye. Tindakan yang konsisten antara janji dan realisasi adalah hal yang harus diperhatikan. Jika dia dapat menegaskan bahwa ambisi ini bukan sekadar untuk mengumpulkan portofolio, maka masyarakat harus melihat bukti nyata dari komitmennya tersebut. Ini adalah saat yang tepat untuk memperlihatkan transparansi dalam setiap program yang diusulkan. Dengan demikian, berita ini tidak hanya mencerminkan ambisi Farhan, tetapi juga mengingatkan kita tentang pentingnya memilih pemimpin yang tidak hanya berbicara, tetapi juga bisa bertindak nyata. Masyarakat memiliki peran penting dalam memastikan bahwa aspirasi yang diusung oleh calon pemimpin dapat direalisasikan demi kepentingan bersama. Dialog antara calon wali kota dan konstituennya adalah sebuah langkah yang mutlak untuk mencapai pemerintahan yang lebih baik dan lebih responsif.