Profesi Ivan Sugianto yang Paksa Siswa di Surabaya Sujud & Menggonggong, Pengusaha Hingga Politisi

14 November, 2024
4


Loading...
Inilah profesi dari Ivan Suianto yang viral gegara memaksa siswa di di sekolah swasta SMA Gloria 2 Surabaya bernama E menggonggong seperti anjing
Berita mengenai tindakan Ivan Sugianto yang dikabarkan memaksa siswa untuk sujud dan menggonggong memang menjadi sorotan yang sangat kontroversial. Tindakan semacam ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan yang menjunjung tinggi rasa hormat dan dignitas seorang siswa. Pendidikan seharusnya menjadi medium untuk membentuk karakter dan akhlak, bukan sebaliknya, mempermalukan siswa di depan umum. Apa yang terjadi di Surabaya ini tentunya menciptakan dampak psikologis yang tidak baik bagi anak-anak tersebut, menjadikan mereka merasa tertekan dan tidak dihargai. Kita perlu mempertanyakan motivasi di balik tindakan tersebut. Apakah ini dimaksudkan sebagai bentuk pembelajaran atau sekadar untuk menunjukkan kekuasaan? Dalam konteks pendidikan, pengajar seharusnya menjadi teladan bagi siswanya, bukan malah menampilkan perilaku yang merendahkan. Pendidikan adalah tentang memberikan inspirasi, bukan mengintimidasi. Tindakan yang tidak etis semacam ini bisa mengakibatkan trauma berkepanjangan pada anak-anak, dan jika dibiarkan, hal ini bisa menciptakan siklus kekerasan yang lebih luas. Di samping itu, berita ini juga mengundang perhatian publik mengenai bagaimana profesi dan posisi seseorang di masyarakat bisa mempengaruhi perilakunya. Ivan Sugianto, yang dikenal sebagai seorang pengusaha atau politisi, seharusnya menjadi sosok yang berkontribusi positif terhadap masyarakat. Namun, tindakan yang dilakukannya mencoreng citra profesi tersebut. Ini juga menunjukkan bahwa ada masalah sistemik dalam dunia pendidikan kita yang perlu segera dibenahi agar tindakan-tindakan serupa tidak terulang di masa depan. Respons dari pemerintah, institusi pendidikan, serta masyarakat sangat penting dalam kasus ini. Keterlibatan semua pihak untuk mengkaji standar perilaku yang diharapkan dari pendidik sangatlah penting. Ada kebutuhan mendesak untuk merumuskan kebijakan yang tidak hanya melindungi siswa, tetapi juga memberikan pemahaman yang jelas kepada pendidik tentang batasan-batasan etis dalam berinteraksi dengan siswa. Selain itu, pelatihan terkait pengembangan emosi dan psikologi bagi pengajar juga harus menjadi prioritas agar mereka dapat bertindak secara bijak dan etis dalam setiap interaksi. Belum lagi, berita ini dapat membuka diskusi lebih luas mengenai penyalahgunaan kekuasaan di lingkungan pendidikan lainnya. Tindakan semacam ini sering kali diabaikan atau terabaikan, tetapi penting untuk membangun kesadaran bahwa semua bentuk kekerasan, baik fisik maupun psikologis, harus ditentang. Memastikan adanya saluran bagi siswa atau orang tua untuk melaporkan tindakan yang tidak pantas merupakan langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua siswa. Terakhir, harapan kita adalah agar kasus ini menjadi titik tolak bagi perubahan positif dalam dunia pendidikan. Masyarakat perlu membangun sistem dukungan yang kuat untuk siswa yang menjadi korban, serta mendorong transparansi dalam penanganan kasus-kasus serupa. Hanya dengan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, kita bisa menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment