Tabligh Akbar ini digelar untuk keselamatan dan kemajuan Kabupaten Muara Enim di halaman Kantor Pemkab Muara Enim. Berita mengenai pelaksanaan Tabligh Akbar oleh Pemkab Muara Enim dalam rangka peringatan HUT Ke-78 merupakan sebuah inisiatif yang positif dan menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan di masyarakat. Kegiatan Tabligh Akbar sering kali menjadi momen spesial bagi umat Islam untuk berkumpul, berdiskusi, dan mendalami ajaran agama. Hadirnya Ustaz Acay, seorang finalis dari ajang DAI AKSI Indosiar, tentunya akan menarik perhatian banyak orang dan memberikan nilai tambah dalam acara tersebut. Kehadiran tokoh agama seperti Ustaz Acay juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendengar pemaparan yang inspiratif dan edukatif mengenai berbagai isu kontemporer yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan adanya acara serupa, diharapkan masyarakat tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga dapat memperkuat tali silaturahmi antarwarga. Hal ini sangat penting dalam membangun solidaritas dan kebersamaan di tengah masyarakat. Dari sisi sosial, acara Tabligh Akbar juga bisa menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran aktif masyarakat dalam kegiatan keagamaan dan sosial. Dalam konteks ini, pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator yang menunjang kegiatan yang bisa membawa dampak positif bagi masyarakat. Melalui upaya-upaya seperti ini, Pemkab Muara Enim menunjukkan kepekaan terhadap kebutuhan spiritual masyarakat sekaligus mendukung program-program keagamaan yang dapat memperkuat akhlak dan moral. Di sisi lain, penting untuk memastikan bahwa acara semacam ini juga memperhatikan protokol kesehatan, terutama jika dilaksanakan di masa-masa tertentu di mana masih terdapat risiko penularan penyakit. Ketersedian fasilitas sanitasi dan penerapan jaga jarak menjadi aspek yang penting untuk melindungi kesehatan peserta acara. Dengan demikian, gelaran acara bisa berlangsung dengan sukses dan aman bagi semua yang hadir. Momen seperti HUT Ke-78 tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan, tetapi juga dapat menjadi waktu refleksi bagi masyarakat untuk mengevaluasi pencapaian yang telah diraih serta menyusun langkah-langkah ke depan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan ke dalam konteks peringatan hari besar, masyarakat didorong untuk menjadikan momen ini sebagai titik tolak dalam meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat hubungan antar sesama. Terakhir, harapan ke depan adalah agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin dan melibatkan lebih banyak unsur masyarakat. Hal ini dapat menjadi sarana untuk menjaga keberagaman dan meningkatkan toleransi antar umat beragama, di mana semua pihak merasa dihargai dan diikutsertakan dalam membangun masyarakat yang harmonis. Acara ini bukan hanya sekadar ritual tetapi harus dapat memberikan perubahan nyata bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Muara Enim.