Pedagang pasar di Surabaya mengeluhkan sepinya pembeli dan banyak yang gulung tikar. Pengamat ekonomi menyebut perubahan pola belanja jadi penyebab utama. Tentu, saya dapat memberikan tanggapan mengenai berita tersebut. Berita yang berjudul "Pedagang Sambat Kondisi Pasar Sepi, Pakar Sebut Pengelola Mesti Kreatif" mencerminkan realitas yang sering dihadapi oleh pedagang di pasar tradisional, terutama di tengah berbagai tantangan ekonomi dan perubahan perilaku konsumen. Pasar yang sepi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk persaingan dari mal atau pusat perbelanjaan modern, pergeseran ke belanja online, serta dampak dari situasi ekonomi yang tidak menentu. Di satu sisi, keluhan pedagang tentang sepinya pasar menunjukkan bagaimana mereka merasakan dampak nyata dari berbagai faktor luar yang mengganggu usaha mereka. Ketika jumlah pengunjung berkurang, tentu pendapatan pedagang juga akan terpengaruh. Kesejahteraan mereka bergantung pada seberapa baik pasar mereka dikelola dan seberapa mampu mereka untuk menarik konsumen. Oleh karena itu, penting bagi pengelola pasar untuk mendengarkan suara pedagang dan mencari solusi yang inovatif untuk meningkatkan daya tarik pasar. Di sisi lain, pernyataan dari pakar yang menyarankan pengelola untuk lebih kreatif adalah sebuah ajakan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Pengelola pasar harus mampu menghadirkan atmosfer yang lebih menarik, misalnya dengan mengadakan acara khusus, bazaar, atau festival kuliner yang dapat menarik lebih banyak pengunjung. Selain itu, strategi pemasaran yang lebih aktif, termasuk memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk dan kegiatan pasar, juga bisa menjadi alat yang efektif untuk menarik perhatian masyarakat. Melihat tren belanja saat ini, pengelolaan pasar tradisional perlu berorientasi pada pengalaman berbelanja yang lebih menyenangkan. Misalnya, meningkatkan kenyamanan tempat, menjamin kebersihan, serta memberikan variasi produk yang lebih beragam agar dapat bersaing dengan toko modern. Pelayanan yang ramah serta interaksi langsung antara pedagang dan konsumen juga akan menciptakan hubungan yang lebih dalam dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Namun, kreativitas tanpa dukungan infrastruktur dan sumber daya yang memadai juga tidak akan cukup. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah, pengelola pasar, dan komunitas pedagang sangatlah penting. Pemerintah dapat memberikan dukungan berupa pelatihan atau bantuan modal untuk memfasilitasi inovasi para pedagang. Dengan pendekatan yang kolaboratif, diharapkan dapat menciptakan solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Kesimpulannya, kondisi pasar yang sepi merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan pendekatan yang inovatif dan kreatif. Pengelola pasar perlu menyadari pentingnya adaptasi terhadap perubahan dan melibatkan semua pemangku kepentingan dalam mencari solusi. Hanya dengan cara itu, pasar tradisional dapat tetap hidup dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.