Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China di era kabinet presiden terpilih Donald Trump diprediksi bakal sulit. Berita mengenai hubungan antara Amerika Serikat dan China pada era Donald Trump mendatang mengindikasikan bahwa dinamika kedua negara ini masih tetap rumit dan penuh tantangan. Pada masa kepresidenan Trump sebelumnya, relasi kedua negara sudah teruji melalui berbagai ketegangan, termasuk perang dagang yang berdampak pada perekonomian kedua belah pihak. Taktik dan kebijakan yang diambil oleh Trump, termasuk pembatasan perdagangan dan pengenaan tarif tinggi, mengubah pola interaksi antara kedua negara dengan dampak yang berkepanjangan. Salah satu faktor yang menyulitkan hubungan ini adalah meningkatnya ketidakpercayaan di antara kedua negara. Baik Amerika Serikat maupun China memiliki kepentingan strategis yang berbeda dan sering kali bertentangan. Dalam banyak isu, mulai dari hak asasi manusia hingga kebijakan luar negeri, kedua negara cenderung mengambil posisi yang saling berlawanan. Hal ini bisa memperburuk ketegangan dan menjadikan dialog yang konstruktif semakin sulit dilakukan. Selain itu, penanganan masalah global, seperti perubahan iklim dan pandemik, juga menjadi arena di mana kerjasama antara keduanya sangat dibutuhkan. Namun, dengan adanya pergeseran kebijakan yang lebih nasionalis dari Amerika Serikat, terutama di bawah kepemimpinan Trump, ada risiko bahwa masalah-masalah global tersebut tidak akan mendapatkan perhatian yang semestinya. Hal ini bukannya meningkatkan kerjasama, malah bisa memperburuk situasi dengan masing-masing negara lebih mementingkan agenda pribadinya. Pandangan yang lebih optimis bisa muncul jika kita melihat adanya kesempatan untuk dialog dan negosiasi dalam beberapa isu. Kedua negara sudah tentu menyadari bahwa isolasi yang berkelanjutan tidak menguntungkan bagi keduanya. Meski dengan pendekatan yang lebih keras, Trump juga sering kali membuka ruang untuk pembicaraan, dan jika ia kembali menduduki kursi kepresidenan, kita mungkin akan melihat adopsi strategi yang lebih fleksibel di beberapa area tertentu. Akhirnya, apa yang terjadi antara Amerika Serikat dan China pada masa depan sangat bergantung pada bagaimana masing-masing pihak merespons tantangan dan peluang yang ada. Diplomasi yang bijak dan pemahaman yang mendalam akan kebutuhan dan kekhawatiran satu sama lain akan menjadi kunci untuk menavigasi hubungan yang rumit ini. Tanpa adanya hubungan yang harmonis antara kedua negara, stabilitas ekonomi dan politik global bisa terancam. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin dari kedua belah pihak untuk terus menciptakan dialog dan mencari titik temu demi kepentingan bersama.