Strategi memenangkan Pilkada Jateng 2024 terus dilakukan pasangan cagub-cawagub, Andika-Hendi dan Luthfi-Yasin. Salah satunya gandeng tokoh politik. Berita tentang pengaruh tokoh politik seperti Joko Widodo (Jokowi) dan Ganjar Pranowo menjelang coblosan Pilkada Jateng 2024 cukup menarik untuk diulas. Dalam konteks politik Indonesia, figur-figur pemimpin yang memiliki popularitas dan dukungan luas dapat berperan signifikan dalam mempengaruhi hasil pemilihan. Jokowi sebagai presiden yang juga berasal dari daerah Jawa Tengah tentu memiliki pengaruh yang cukup besar di wilayah tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Keberadaan dan kepemimpinannya selama ini mungkin menjadi suatu perekat bagi masyarakat Jateng. Ganjar Pranowo, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dan juga salah satu kandidat potensial dalam Pilkada mendatang, tentu akan memanfaatkan pengaruh Jokowi. Strategi politiknya bisa jadi akan mencakup pendekatan yang menyerupai gaya kepemimpinan Jokowi, seperti program pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Tindakan ini tidak hanya dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan dari pemilih yang pro-Jokowi, tetapi juga untuk menunjukkan kontinuitas dan keberlanjutan dalam pemerintahan. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pengaruh media dalam membentuk citra kedua sosok ini menjelang pemilihan. Media memiliki peran yang krusial dalam membantu publik memahami isu-isu yang ada, baik itu terkait prestasi maupun kontroversi yang mungkin muncul. Jika media berhasil memotret kontribusi positif dari kedua tokoh tersebut, maka potensi dukungan masyarakat pun bisa meningkat. Namun, di sisi lain, jika media lebih fokus pada isu negatif atau kontroversi, bisa jadi hal ini akan mempengaruhi persepsi publik dan mengubah peta dukungan yang ada. Tantangan yang dihadapi dalam Pilkada Jateng 2024 adalah dinamika politik yang terus berubah. Masyarakat saat ini semakin kritis dan memiliki akses informasi yang lebih luas melalui media sosial dan platform digital lainnya. Hal ini menciptakan peluang bagi kandidat untuk berinteraksi langsung dengan pemilihnya, namun sekaligus meningkatkan risiko bagi mereka yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat. Ganjar perlu memperkuat basis dukungannya dan menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat agar tetap relevan. Dengan melihat konteks politik yang ada, kenyataan bahwa Jokowi akan memiliki pengaruh terhadap jalannya Pilkada Jateng 2024 tidak bisa diabaikan. Sintesis antara gaya kepemimpinan Jokowi dan aspirasi masyarakat Jateng akan menjadi faktor penentu bagi kelangsungan Ganjar sebagai calon pemimpin. Pemilih akan menilai bukan hanya pada apa yang telah dilakukan, tetapi juga pada visi dan misi yang ditawarkan untuk ke depan. Kesimpulannya, berita yang melibatkan pengaruh Jokowi dan Ganjar Pranowo menjelang Pilkada Jateng 2024 mencerminkan kompleksitas dinamika politik di Indonesia. Dalam konteks ini, pemilih harus cermat dalam menentukan pilihan mereka, bukan hanya berdasarkan pengaruh figur, tetapi juga berdasarkan rekam jejak, integritas, dan visi para calon. Momentumnya sangat penting untuk mengantarkan calon yang benar-benar mampu memberi dampak positif bagi masyarakat Jateng di masa mendatang.