Peristiwa perundungan dan pengeroyokan itu terjadi pada September tahun 2023 lalu saat  anaknya baru dua pekan masuk ke sekolah itu Berita mengenai kasus perundungan yang dialami oleh siswi SMK PGRI 37 Pondok Labu, Jakarta Selatan, sangat menjadi perhatian banyak pihak. Kasus perundungan, atau bullying, adalah fenomena yang sering terjadi di lingkungan sekolah dan dapat memberikan dampak serius bagi korban, baik secara fisik maupun psikologis. Dalam hal ini, korban dilaporkan telah mengalami trauma, yang menunjukkan betapa besar efek jangka panjang dari tindakan perundungan tersebut. Perundungan di kalangan siswa dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti kekerasan fisik, verbal, hingga siber. Jelas bahwa perundungan tidak hanya merugikan bagi individu yang mengalami, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang tidak aman dan tidak nyaman bagi semua siswa. Dalam konteks ini, penting bagi pihak sekolah, keluarga, dan pihak berwenang untuk bekerja sama dalam menangani dan mencegah perundungan. Proses hukum yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa tindakan tegas diambil terhadap pelaku perundungan. Ini adalah langkah positif, karena menegaskan bahwa perundungan bukanlah masalah sepele dan bahwa ada konsekuensi bagi perilaku tersebut. Harapannya, dengan adanya tindakan hukum, hal ini dapat memberikan efek jera tidak hanya bagi pelaku tetapi juga kepada siswa lainnya agar lebih berhati-hati dan sadar akan perilaku mereka terhadap teman-teman sebayanya. Selain penegakan hukum, pendidikan mengenai pentingnya empati dan pengertian terhadap perasaan orang lain juga sangat diperlukan di sekolah. Sekolah perlu mengembangkan program-program yang mendukung kesadaran akan bullying dan memberikan ruang bagi siswa untuk berbicara tentang pengalaman mereka. Pendidikan karakter dan pembinaan mental bagi siswa seharusnya menjadi prioritas agar mereka mampu saling menghargai dan memahami. Lebih jauh lagi, dukungan terhadap korban juga sangat penting. Trauma yang dialami oleh korban tidak bisa dianggap remeh, dan mereka membutuhkan perlindungan serta dukungan psikologis untuk pulih dari pengalaman yang menyakitkan ini. Orang tua, guru, dan konselor sekolah harus siap memberikan dukungan serta counseling yang diperlukan agar korban dapat mengatasi rasa sakitnya dan kembali berfokus pada pendidikan dan kegiatan positif lainnya. Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya memperhatikan lingkungan sekolah dan mengambil tindakan preventif. Pendidikan tentang bahaya perundungan, serta cara-cara untuk menghadapinya, sangat penting untuk diterapkan. Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif, kita dapat membantu mengurangi kasus perundungan dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan siswa dalam kondisi yang sehat.