Dalam kunjungan tersebut, ia turut didampingi Ketua DPD Gerindra Aceh yang juga Calon Wakil Gubernur Aceh nomor urut 2, Fadhlullah atau akrab disapa Berita mengenai upaya Fauka Noor Farid dalam membahas pemilihan kepala daerah (Pilkada) damai di Aceh serta kunjungannya kepada Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud, merupakan langkah yang sangat positif dalam menciptakan suasana kondusif menjelang pilkada. Aceh, yang memiliki latar belakang sejarah konflik yang cukup kompleks, memang memerlukan perhatian khusus dalam hal menjaga keamanan dan kedamaian, terutama saat menghadapi isu-isu sensitif seperti pemilihan umum. Upaya dialog dan komunikasi antara berbagai pihak, terutama para tokoh masyarakat dan pemimpin lokal, sangat penting untuk mencegah potensi konflik. Kunjungan Fauka yang merupakan seorang pejabat publik kepada Wali Nanggroe mencerminkan niat baik untuk membangun hubungan harmonis dan mengedepankan prinsip demokrasi yang sehat. Dalam konteks Aceh, di mana keragaman budaya dan masyarakatnya sangat kental, pendekatan yang merangkul semua elemen adalah kunci untuk menciptakan atmosfir yang aman dan damai. Bicara tentang pilkada damai, ini tidak hanya sebatas slogan, tetapi juga harus diterjemahkan menjadi aksi nyata. Pemerintah dan seluruh stakeholder terkait harus memastikan bahwa masyarakat bisa berpartisipasi dalam proses demokrasi tanpa rasa takut akan intimidasi atau kekerasan. Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemilu yang damai dan berintegritas sangat diperlukan agar mereka dapat memilih dengan bijak tanpa terpengaruh oleh isu-isu provokatif. Dalam konteks Aceh, peran serta masyarakat dalam menciptakan suasana yang aman juga harus diperkuat. Keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban bisa mencegah berbagai bentuk kecurangan dan intoleransi yang dapat merusak proses pemilihan. Dengan adanya kerjasama yang solid antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas, Aceh bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjalankan pemilu secara damai dan demokratis. Terlebih lagi, pernyataan Tgk Malik Mahmud yang mengindikasikan bahwa Aceh aman memberi harapan akan pelaksanaan pilkada yang lebih baik. Namun, hal ini harus diimbangi dengan fakta di lapangan dan pengawasan yang ketat dari berbagai elemen untuk memastikan bahwa keamanan benar-benar terjaga. Penegakan hukum yang adil dan transparan juga perlu ditingkatkan untuk mencegah adanya praktik kecurangan yang dapat menodai suara rakyat. Secara keseluruhan, berita ini menunjukkan adanya sinergi positif antara pemerintah dan tokoh masyarakat dalam upaya menciptakan pilkada yang damai di Aceh. Diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk memastikan bahwa Aceh tidak hanya aman secara harfiah, tetapi juga dalam konteks emosional dan psikologis masyarakatnya. Dengan optimisme dan kerja keras, harapan akan pilkada yang sukses dan damai bisa terwujud, memberikan dampak positif bagi pembangunan Aceh ke depannya.