Sesampainya di Lhokseumawe, pelaku MS, MF dan korban berhenti di sebuah cafe hingga tengah malam. Tanggapan terhadap berita tersebut dapat dibagi menjadi beberapa aspek, termasuk konteks sosial budaya, dampak hukum, dan pentingnya pendidikan. Pertama-tama, harus dipahami bahwa Aceh memiliki aturan dan hukum syariah yang cukup ketat, terutama terkait dengan tindakan asusila. Dalam konteks ini, penangkapan tiga remaja yang terlibat dalam kasus asusila mencerminkan penegakan hukum yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat lokal. Namun, ini juga menimbulkan perdebatan mengenai efektivitas dan proporsionalitas penegakan hukum tersebut, terutama ketika melibatkan remaja. Tindakan yang dilakukan tersebut bukan hanya dijustifikasi oleh hukum, tetapi juga harus dipandang dari sudut pandang rehabilitasi dan pencegahan. Kedua, berita ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh remaja di era modern, di mana media sosial dan teknologi dapat mempengaruhi perilaku mereka. Remaja cenderung bereksperimen dengan batasan sosial, dan kadang-kadang mereka terjebak dalam situasi yang tidak dianjurkan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memberikan pendidikan yang lebih baik tentang norma-norma sosial dan moral, serta konsekuensi dari tindakan mereka. Pendidikan seksual juga menjadi aspek krusial yang perlu diberikan di sekolah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman remaja mengenai hubungan dan tindakan yang sehat. Selanjutnya, penegakan hukum yang tegas dapat berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menjaga norma dan nilai budaya. Namun, penegakan tersebut harus dilakukan dengan cara yang adil dan tidak menimbulkan stigma bagi para pelanggar, apalagi jika mereka masih remaja dan berada dalam tahap pembentukan identitas. Sebaliknya, mendorong dialog dan pemahaman antara pihak berwenang, keluarga, dan masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja. Terakhir, peristiwa ini harus menjadi refleksi bagi semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan keluarga, untuk lebih aktif dalam memberikan dukungan dan membimbing para remaja. Dengan pendekatan yang komprehensif dan saling mendukung, diharapkan tindakan asusila di kalangan remaja dapat diminimalisir, dan mereka dapat tumbuh menjadi individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat. Penangkapan tersebut, meskipun diperlukan, seharusnya tidak menjadi satu-satunya solusi, tetapi harus disertai dengan langkah-langkah rehabilitasi dan pendidikan yang efektif.