Dai kondang asal Riau, Ustadz Abdul Somad (UAS) menghadiri kegiatan peusijuek dan peletakan batu pertama pembangunan museum Haji Harun Keuchik Leumiek Berita mengenai Ustadz Abdul Somad yang menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Museum Haji Harun Keuchik Leumiek mencerminkan semangat pengembangan budaya dan sejarah yang patut diapresiasi. Kehadiran seorang tokoh agama seperti Ustadz Abdul Somad dalam acara tersebut menunjukkan bahwa spirit pelestarian budaya dan sejarah harus melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama yang memiliki pengaruh besar di kalangan umat. Museum tersebut tentunya memiliki makna yang dalam, tidak hanya sebagai sarana edukasi bagi masyarakat, tetapi juga sebagai tempat untuk mengenang jasa dan kontribusi Haji Harun Keuchik Leumiek. Tokoh ini bisa jadi memiliki peranan penting dalam konteks sejarah lokal, dan dengan mendirikan museum, generasi mendatang dapat belajar dan memahami warisan budaya mereka. Ini juga merupakan peluang untuk mendukung pariwisata lokal yang pada gilirannya dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Lebih jauh lagi, dengan menggabungkan pendidikan, pelestarian budaya, dan spiritualitas, diharapkan museum ini dapat menjadi ruang yang mendidik sekaligus menyentuh aspek keagamaan masyarakat. Ustadz Abdul Somad sebagai figur agama dalam peresmian ini juga menunjukkan bahwa agama dan budaya tidak dapat dipisahkan, melainkan saling melengkapi dalam membangun karakter dan jati diri bangsa. Namun, keberhasilan proyek seperti ini juga sangat bergantung pada dukungan berkelanjutan dari masyarakat dan pemerintah. Penting untuk memastikan bahwa museum ini tidak hanya berhenti sebagai proyek fisik, tetapi juga diisi dengan kegiatan-kegiatan yang mampu menarik minat masyarakat untuk datang dan belajar. Kegiatan edukatif, pameran, dan acara budaya bisa menjadi bagian dari upaya untuk mendekatkan masyarakat dengan sejarah mereka. Pembangunan museum ini juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan warisan budaya di tengah globalisasi yang kerap mengancam identitas lokal. Museum Haji Harun Keuchik Leumiek berpotensi menjadi simbol identitas daerah yang mampu membangkitkan rasa bangga dan kepedulian masyarakat terhadap sejarah mereka. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berkontribusi terhadap pembangunan karakter masyarakat yang lebih mencintai sejarah dan warisan budaya mereka sendiri. Akhir kata, kehadiran Ustadz Abdul Somad dan pembangunan Museum Haji Harun Keuchik Leumiek harus dipandang sebagai langkah positif untuk memperkuat kesadaran kolektif tentang pentingnya sejarah dan budaya. Mari kita berharap bahwa proyek ini mendapatkan dukungan yang luas agar dapat terwujud dengan baik dan memberikan manfaat untuk masyarakat, serta menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang.