Kasus pembacokan terjadi di Sampang Madura menewaskan Jimmy Sugito Putra salah satu saksi dari pasangan calon bupati nomor urut 2  Slamet-Mahfudz, Berita mengenai Jimmy Sugito Putra yang merupakan korban carok di Sampang, Madura, menarik perhatian banyak masyarakat, terutama karena mempertentangkan nilai kemanusiaan dan kekerasan dalam konteks budaya lokal. Carok, yang merupakan bentuk penyelesaian konflik secara tradisional di Madura, sering kali berujung pada tindakan kekerasan dan kehilangan nyawa. Dalam hal ini, Jimmy diketahui sebagai sosok yang dikenal santun dan tidak neko-neko, yang tentu saja semakin mempertegas tragedi yang terjadi. Sikap santun Jimmy mencerminkan karakter masyarakat Madura yang memiliki tradisi dan norma kuat dalam berperilaku. Dalam konteks ini, kehilangan seorang individu dengan karakter positif di tengah budaya yang rentan terhadap tindakan kekerasan jelas menunjukkan sisi tragis dari budaya tersebut. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana tradisi atau norma yang diwariskan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama dalam konteks resolusi konflik yang lebih damai. Kehadiran berita ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat, baik di Madura maupun di luar daerah, untuk merefleksikan tentang cara penyelesaian konflik. Penggunaan kekerasan dalam bentuk carok seharusnya ditinggalkan dan digantikan dengan pendekatan dialog dan mediasi. Tidak ada yang lebih berharga dibandingkan dengan nyawa manusia, dan keamanan individu harus menjadi prioritas utama dalam setiap upaya penyelesaian masalah. Di sisi lain, transformasi budaya juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga sosial lainnya. Upaya untuk menawarkan solusi alternatif, pendidikan tentang resolusi konflik, dan penegakan hukum yang lebih baik dapat membantu meredakan pergesekan yang ada. Selain itu, penting untuk menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa perilaku yang baik, seperti sikap santun Jimmy, patut dicontoh dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, tragedi seperti ini harus menjadi pembelajaran bagi kita semua. Setiap individu harus dilatih untuk menghargai perbedaan dan menjaga perdamaian dalam interaksi sosial. Dengan demikian, kekerasan dan tindakan yang merugikan tidak lagi menjadi pilihan dalam menyelesaikan masalah. Kesedihan yang ditinggalkan oleh kehilangan Jimmy Sugito Putra haruslah mendorong perubahan perilaku dalam masyarakat, agar generasi mendatang tidak lagi terjebak dalam lingkaran kekerasan. Ini adalah kesempatan untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis, di mana nilai-nilai kemanusiaan bisa mendominasi dan kekerasan menjadi bagian dari sejarah yang tak ingin diulang.