Artis Tengku Dewi mantap untuk bercerai dari suaminya Andrew Andika.Adapun Tengku Dewi kini memilih berdamai dan tidak menyimpan dend Berita mengenai Tengku Dewi yang memaafkan Andrew Andika atas perselingkuhannya merupakan sebuah contoh kompleksitas hubungan manusia. Dalam konteks ini, keputusan Tengku Dewi untuk tidak menyimpan dendam dan memilih untuk move on menunjukkan sikap yang cukup dewasa dan penuh pemahaman. Perselingkuhan adalah salah satu masalah yang kerap terjadi dalam hubungan, dan cara seseorang menanggapi pengkhianatan tersebut bisa sangat bervariasi. Dengan memilih untuk melepaskan sakit hati, Tengku Dewi menunjukkan upaya untuk mengutamakan kesehatan mental dan emosional dirinya. Tindakan memaafkan yang ditunjukkan Tengku Dewi tidak hanya berfungsi sebagai bentuk penyelesaian konflik pribadi, tetapi juga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Memaafkan bukan berarti melupakan kesalahan atau membenarkan tindakan yang salah, melainkan memberikan diri sendiri kebebasan dari beban emosional. Dalam hal ini, Tengku Dewi tampaknya memilih untuk tidak terjebak dalam perasaan negatif yang dapat mengganggu kualitas hidupnya. Ini adalah langkah positif menuju penyembuhan dan pertumbuhan pribadi. Namun, meskipun tindakan memaafkan bisa dilihat sebagai langkah maju, sulit untuk memungkiri bahwa proses penyembuhan mungkin akan berlangsung lama. Setiap individu memiliki cara unik dalam menghadapi pengkhianatan, dan dampaknya bisa bervariasi tergantung pada kedalaman rasa sakit yang dirasakan. Ada kalanya memaafkan menjadi tanda bahwa seseorang benar-benar telah melanjutkan hidup, akan tetapi ada pula kemungkinan bahwa luka emosional masih tersisa dan memerlukan waktu untuk sembuh sepenuhnya. Pentinya komunikasi yang baik juga tidak dapat diabaikan dalam konteks ini. Jika Andrew Andika ingin memperbaiki hubungannya dengan Tengku Dewi, dia perlu menunjukkan kesungguhan dan komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dalam hubungan yang sehat, transparansi dan saling pengertian menjadi kunci untuk membangun kembali kepercayaan yang telah rusak. Tanpa adanya usaha dari kedua belah pihak, mungkin akan sulit bagi mereka untuk membangun fondasi yang kokoh pasca-persaingan. Kesimpulannya, keputusan Tengku Dewi untuk memaafkan dan move on adalah contoh dari ketahanan pribadi. Ini tidak hanya mencerminkan keinginan untuk mengatasi rasa sakit, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya merawat diri sendiri setelah menghadapi pengkhianatan. Meski jalan ke depan mungkin penuh tantangan, setiap langkah menuju pemulihan adalah langkah menuju kehidupan yang lebih baik. Dengan bimbingan, dukungan, dan usaha yang tepat, Tengku Dewi dan Andrew Andika mungkin dapat menemukan jalan terbaik untuk diri mereka masing-masing, baik bersama atau terpisah.