Tim BKSDA menemukan beberapa bagian fisik paus yang terdampar di Karangasem tidak utuh. Sirip dan bagian ekornya diduga dipotong Berita mengenai sirip dan ekor paus yang terdampar di Karangasem yang diduga dipotong mencerminkan isu serius terkait perlindungan lingkungan dan satwa liar. Kejadian semacam ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat terhadap keberadaan dan pelestarian hewan laut yang terancam punah. Paus, sebagai mamalia yang sangat vital bagi ekosistem laut, tidak hanya memiliki nilai ekologis tetapi juga budaya bagi banyak komunitas pesisir. Keberadaan paus yang terdampar bisa menjadi indikasi adanya masalah di lingkungan mereka, seperti pencemaran, perubahan iklim, atau aktivitas manusia yang merusak habitat mereka. Tindakan pemotongan bagian tubuh paus, jika memang terbukti benar, menunjukkan tindakan yang tidak beretika dan melanggar hukum, serta menambah deretan keprihatinan tentang perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang dan organisasi terkait agar masalah ini tidak terulang. Dari sisi hukum, tindakan seperti ini perlu ditindak tegas untuk memberikan efek jera bagi pelaku dan untuk melindungi spesies yang terancam punah. Selain itu, perlu ada kampanye edukasi yang lebih gencar mengenai pentingnya menjaga kehidupan laut serta konsekuensi dari tindakan merugikan terhadap ekosistem. Masyarakat harus diajak berperan aktif dalam melestarikan satwa laut dan memahami bahwa setiap tindakan yang mendatangkan kerugian pada makhluk hidup dapat memiliki dampak yang jauh lebih besar pada keseimbangan alam. Secara keseluruhan, kejadian ini seharusnya menjadi titik tolak untuk meningkatkan upaya konservasi dan reformasi kebijakan yang lebih ketat terkait perlindungan hewan laut. Hal ini juga mencerminkan kebutuhan mendesak untuk melibatkan masyarakat dalam proses pelestarian lingkungan agar mereka bisa menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan penanganan masalah tersebut. Keberhasilan dalam melestarikan paus dan spesies lainnya tidak hanya tergantung pada pemerintah atau organisasi lingkungan hidup, tetapi juga melibatkan setiap individu yang peduli akan keberlangsungan ekosistem laut kita.