'Jiwa kebarat-baratan seperti itu, selama tidak ada hubungan dengan dirinya, maka tidak usah dilakukan. Ini tantangan baru bagi kita, bagaimana seluru Berita yang berjudul "Didominasi Perempuan, Pj Wali Kota Ajak Laki-Laki Peka Tangani Permasalahan Sosial" mencerminkan sebuah isu penting dalam konteks gender dan peran aktif masyarakat dalam mengatasi tantangan sosial. Keterlibatan perempuan dalam kebijakan publik dan pengambilan keputusan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan ini menunjukkan progres yang signifikan. Namun, pernyataan Pj Wali Kota yang mengajak laki-laki untuk lebih peka terhadap permasalahan sosial menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan antara partisipasi gender yang ideal dan realitas yang ada. Dalam banyak masyarakat, termasuk di Indonesia, peran perempuan sering kali diabaikan atau dianggap kurang penting di berbagai sektor, termasuk dalam pengambilan keputusan. Ketidakadilan gender ini sering menyebabkan perempuan menjadi korban dalam banyak aspek, terutama dalam masalah sosial seperti kekerasan, kemiskinan, dan diskriminasi. Oleh karena itu, penting bagi laki-laki untuk menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap isu-isu ini, bukan hanya sebagai pihak yang mengamati, tetapi juga sebagai agen perubahan. Tanggapan Pj Wali Kota ini juga mencerminkan pentingnya kolaborasi antara gender dalam menangani permasalahan sosial. Laki-laki dan perempuan memiliki perspektif yang berbeda dalam melihat isu-isu yang ada, dan kolaborasi keduanya dapat menciptakan solusi yang lebih efektif dan komprehensif. Melalui pendekatan yang inklusif, di mana semua pihak merasa terlibat, isu-isu sosial yang kompleks dapat ditangani dengan lebih baik. Selanjutnya, ajakan bagi laki-laki untuk lebih peka terhadap permasalahan sosial juga dapat membuka ruang bagi dialog antargender. Dialog ini penting untuk mengedukasi laki-laki tentang tantangan yang dihadapi perempuan serta mendorong mereka untuk berperan aktif dalam upaya mengurangi ketidakadilan sosial. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman di kalangan laki-laki tentang isu-isu gender akan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan. Dari sudut pandang kebijakan publik, penting bagi pemerintah untuk menciptakan program-program yang mendukung peran laki-laki dalam menangani isu sosial. Misalnya, menyelenggarakan workshop atau seminar yang membahas mengenai kesetaraan gender dan permasalahan sosial. Dengan cara ini, diharapkan dapat tercipta kesadaran kolektif bahwa isu sosial bukanlah tanggung jawab perempuan semata, tetapi tanggung jawab bersama yang memerlukan keterlibatan semua pihak. Akhirnya, penting untuk menekankan bahwa perubahan ini tidak akan terjadi secara instan. Diperlukan waktu dan usaha yang konsisten untuk mengubah paradigma berpikir masyarakat mengenai peran gender. Namun, langkah-langkah kecil yang diambil hari ini, seperti ajakan Pj Wali Kota, dapat menjadi titik awal yang baik untuk memulai pergerakan menuju masyarakat yang lebih adil dan setara. Dengan melibatkan semua pihak dalam upaya mengatasi permasalahan sosial, kita berpeluang untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang.